Peserta Jambore Barisan Pemuda Adat Singgahi Sekolah Adat Dayak Tomun Basangiang

Pangkalan Bun, lintas10.com-Sekolah Adat tidak seperti sekolah kesenian atau tari yang memerlukan tempat khusus.

Sekolah adat belajarnya dari alam, berupa pergaulan dan keseharian kehidupan manusia dengan menggali, mempelajari, memelihara dan melestarikannya melalui berbagai pola yang tidak lajim seperti sekolah reguler lainnya.

Kutipan narasi tersebut disampaikan oleh Ketua Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) Jakob Siringoringo saat berhelat singgah di Sekolah Adat Dayak Tomun Basangiang di Jalan Ahmad Yani Pangkalan Lima Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah, Senin 29112021.

Persinggahan tersebut merupakan bagian rangkaian Kegiatan Jambore Nasional ke-4 Barisan Pemuda Adat Nusantara (BPAN) yang diikuti oleh Pemuda-Pemuda Adat dari 4 provinsi se-Kalimantan, yakni Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah serta beberapa peserta peninjau dari Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara.

Kegiatan Jambore ini dihadiri pula oleh lima (5) Orang dari Pengurus Nasional BPAN, termasuk Ketuanya, Jakob Siringoringo.

Jumlah peserta Jambore kali adalah sebanyak 30 Orang
dengan melakukan perkemahan di Pantai Kubu, Desa yang menjadi tempat bermukimnya Komunitas Adat Sungai Batu.

Dalam penyambutan tersebut dilakukan potong pantan dan penyematan Gelang Tongang sebagai pertanda pengikat tali persaudaraan yang dilakukan oleh Tetuha Manter dan Pendiri Sekolah Adat Dayak Tomun Martin Kukung kepada seluruh peserta Jambore yang berkesempatan hadir berkunjung serta Tetuha Penyemangat Pendiri Sekolah Adat Dayak Tomun, Edy Franklin dan Advento Tambunan serta Ketua Masyarakat Adat Nusantara Kotawaringin Barat.(AT).

Baca Juga:  Tidak Kenal Lelah, Hari Libur 3 Pilar di Aruta lakukan Operasi Yustisi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.