Tidak itu saja Rubingan mangungkapkan, selain masalah kesejahteraan veteran tidak mendapatkan perhatian, masalah kegiatan pun sering para pejuang ini selalu terbelakangkan, salahsatunya masalah kegiatan veteran seperti peringatan hari jadi veteran, pemerintah kota Padangsidimpuan sangat kurang memperhatikan.
“Kalau masalah perhatian kepada veteran biasanya pemerintah memberikan pas momen hari kemerdekaan sama hari pahlawan saja” sebutnya.
Adapun bentuk perhatian yang diberikan pemerintah itu hanya sekedar memberikan taliasih atau cenderamata biasanya diberikan dua kali dalam setahun, yaitu saat memperingati hari kemerdekaan Republik Indonesia dan memperingati hari pahlawan nasional. Ucapnya.
Ia juga menyebutkan kalau jumlah veteran saat ini di kota Padangsidimpuan hanya tinggal 20 orang dan Untuk di Kab. Tapanuli Selatan sebanyak 10 orang lagi dan sudah banyak yang meninggal dunia.
Rubingan mengatakan mereka yang sudah wafat bukan lagi pejuang namanya tetapi sudah menjadi pahlawan, sementara mereka yang masih hidup ini tetap disebut pejuang, yakni melanjutkan perjuangan para pahlawan bangsa.
“Saya hanya bisa berharap kepada pemerintah kota Padangsidimpuan supaya lebih memperhatikan nasib para veteran ini dengan memberikan perhatian secara nyata kepada kami para veteran ini, salahsatunya meningkatkan kesejahteraan para veteran” ungkap Rubingan.
Menanggapi Hari Veteran Nasional, ketua Pemuda Panca Marga (PPM – LVRI) Okto Panda Tambusai yang juga merupakan organisasi anak, cucu dan keturunan veteran ini, menyebutkan bahawa kesejahteraan veteran seharusnya sudah menjadi perhatian khusus dari pemerintah, hal ini Ia katakan demi menghargai jasa – jasa para pejuang bangsa dahulu.
“Sudah seharusnya pemerintah mensejahterakan para veteran, perjuang bangsa yang masih hidup ini, kita tau veteran ini tambah tahun tambah berkurang bukannya tambah tumbuh”