“Ini adalah tuntutan warga asli , harapan kita perusahaan segera menunaikan janjinya,” katanya.
Karena aspirasi dari mereka kata Budi sudah tidak bisa terbendung lagi.
“Kita juga tidak mau masalah ini akan menimbulkan hal-hal yang tak di inginkan, warga tiap hari nelpon saya mempertanyakan ini,” sebut Penghulu.
Saprin warga yang miliki lahan mengungkapkan banyak sudah informasi yang diterima terkait lahan tersebut.
“Kita intinya menuntut hak, berikan kembali lahan itu, dan penuhi janji perusahaan,” ungkapnya.
Hingga berita ini terbit belum ada pernyataan resmi dari PT.Kimia Tirta Utama terhadap turunnya Tim ke lokasi serta tuntutan dari Warga asli Melayu Pangkalan Pisang. (Sht)