“Kami telah meminta UGM untuk melakukan kajian, yang dibantu juga oleh Universitas Palangka Raya, Kementerian Pertanian, serta Kementerian PUPR, dan inilah percobaan lahan sudah disiapkan kurang lebih dalam 1 bulan dan sekarang sudah mulai penanaman,” beber Kepala BRG.
Selanjutnya Nazir menyampaikan harapan bulan Januari/Februari bisa panen dengan hasil yang memuaskan, agar petani semangat terus untuk menggunakan lahan ini. Sehingga ketika musim kemarau tidak lagi kuatir adanya kebakaran karena lahannya produktif dengan tata air yang dijaga bersama.
“Fokus BRG pada lahan di Desa Talio Hulu ini untuk pengkajian dan percobaan. Lahan yang digunakan merupakan lahan milik masyarakat yang terbengkalai dan memiliki fungsi budidaya namun tidak dimanfaatkan karena tidak adanya modal. Kita ingin mengembalikan fungsi lahan ini sehingga bisa ditanami tanaman yang sesuai dengan aspirasi mereka, dalam hal ini padi,” pungkas Nazir.
Pada kesempatan yang sama dilakukan juga penyerahan Paket Surat Perjanjian Kerjasama Swakelola (SPKS) kepada 21 orang anggota sejumlah kelompok tani. Paket ini merupakan bantuan revitalisasi mata pencaharian masyarakat desa peduli gambut yang mendukung ketahanan pangan.(AD).