Apalagi saat ini juga, sambung Syamsuar, pemerintah termasuk juga adanya perguruan tinggi telah memberikan semangat kepada para penghafal Al Quran. Bahkan, untuk penerimaan bintara Polisi dan Akpol juga ada perlakuan khusus semacam syarat khusus terhadap hafiz, jadi diberikan kesempatan untuk anak-anak hafiz menjadi seorang polisi pada saat ini.
“Oleh karena itulah tentunya, hal-hal yang berkenaan dengan syiar dan cinta kepada Al-quran sedang kami galakkan di siak, sehingga saat ini ada 6 pondok tahfiz yang ada di siak ini untuk mendidik anak-anak menjadi penghafal quran dan mempelajari ilmu agama islam. Disamping itu kami juga kembangkan kampung sakinah dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada allah swt agar negeri ini senantiasa diberi rahmat oleh allah swt”ujarnya.
Syamsuar menambahkan, begitu juga saat ini di siak sudah dikembangkannya ekonomi syariah berupa pengelolaan zakat, dan alhamdulillah zakat yang terbesar untuk Riau saat ini adalah dari Siak.
“Selama 5 tahun kami bertugas, dan sudah memasuki tahun ke 2 kami bisa mengumpulkan zakat untuk kaum dhuafa sebesar 45 milyar. Tahun 2017 ini sudah terkumpul 8 milyar, biasanya antara 10-12 milyar satu tahun, ini adalah dalam rangka untuk mengembangkan ekonomi syariah di siak” pungkasnya.
Semua yang hadir disana begitu khusyuk mengikuti dzikir yang dipimpin ustad, dilantunkannya ayat-ayat al-quran serta doa-doa yang diselaraskan dengan isak tangis oleh ustad membuat suasana menjadi haru. Terlihat disana tetesan air mata juga keluar dari semua yang mengikuti dzikir tersebut. (Rls)
