Karet merupakan komoditas perkebunan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi tanaman perkebunan unggulan. Karet merupakan bahan dasar untuk pembuatan ban dan yang lainnya. Getah karet diambil dari pohon kemudian ditampung di wadah dan kemudian setelah terkumpul diberi larutan H2SO4 agar dapat menjadi karet setengah jadi atau yang lebih dikenal dengan ojol.
Perkebunan karet di Rokan Hilir memiliki potensi luasan yang cukup tinggi dan tersebar di seluruh Kecamatan. Luas tertinggi berada pada Kecamatan Pujud dengan luas 14.225 ha dan tingkat produksi 16.225 ton. Sedangkan luasan terkecil berada pada Kecamatan Pasir Limau Kapas.
Karet yang dihasilkan oleh Rokan Hilir menurut masyarakat dijual ke Pekanbaru dan Sumatera Utara. Hal ini dikarenakan Rokan Hilir belum memiliki pabrik pengolahan karet sendiri. Harapan masyarakat adalah pemerintah kabupaten Rokan Hilir dapat mendirikan pabrik pengolahan karet, sehingga pemasaran tidak terlalu jauh dan dapat meminimalisir biaya transportasi.
Selain itu produksi karet setengah jadi (ojol) di Rokan hilir juga tergolong tinggi. Informasi dari masyarakat, di daerah Tanah Putih menyebutkan bahwa produksi ojol dapat mencapai 200 ton/minggu, untuk wilayah lain bisa mencapai 500 – 1000 ton/minggu.
Kepala Dinas Perkebunan Rohil Syahril mengatakan, untuk Karet penghasil terbanyak di Kecamatan Pujud dan Tanah Putih.
“Ada Pasar kusus di Sekeladi untuk membeli Karet dan itu beroperasi setiap minggunya.” kata Syahril.
Pabrik Kelapa Sawit
Berdasarkan informasi dari Dinas Perkebunan Kabupaten Rokan Hilir, pabrik Kelapa Sawit (PKS) di wilayah hukum Kabupaten Rokan Hilir terdata 22 PKS, dengan kapasitas terbesar 80 ton/jam dan yang trendah 15 ton/perjam, dengan kegoatan usahnya pengolahaan Kelapa Sawit dan turunannya. Perusahaan-perusahaan Kelapa Sawit tersebut menyebar pada 7 (tujuh) Kecamatan.
Petani Rohil Dapat Bantuan Bibit Sawit, Karet dan Kelapa