Lintas10.com, Medan – Menjelang pembukaan Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU) ke-49 pada hari Jumat (16/6/2023) dikabarkan satu set genset terbakar. Akibatnya, lokasi di seluruh stan dan panggung PRSU menjadi gelap gulita.
Warga yang merupakan peserta pameran menerangkan kejadian tersebut terjadi seusai sholat magrib.
“Sekitar jam 19.00 WIB tadi meledaknya, sepertinya genset yang di dekat pintu masuk,” ujar Ariani seorang peserta pameran stan UMKM di PRSU.
Akibatnya, para pengunjung menggunakan penerangan darurat sementara menggunakan lampu telepon gengam.
Gelapnya suasana di pembukaan PRSU mengingatkan deretan permasalahan yang belum tuntas di PRSU pada ajang sebelumnya di tahun 2020.
Diketahui, PT. Harmoni Muda Inovasi ( PT. HMI) melalui kuasa hukum Septian Fujiansyah, S.H, M.H., telah mensomasi PT. Pembangunan Prasarana Sumatera Utara (PT. PPSU) atas keputusan PT. PPSU yang telah menghentikan kerjasama secara sepihak atas pelaksanaan Sumut Fair (PRSU) dimana penghentian secara sepihak memiliki konsekuensi kewajiban yang diatur dalam kontrak perjanjian antara PT. PPSU dan PT. HMI.
Dalam hal ini, PT. HMI dirugikan oleh PT. PPSU mengingat status penyelenggaraan PRSU di tahun 2020 ditunda oleh Gubernur Sumatera Utara dimana status penundaan masih berlaku, karena belum diterbitkan surat pencabutan status penundaan penyelenggaraan PRSU ke-49.
Artinya, hingga saat ini PT. HMI masih berstatus sebagai promotor PRSU Ke-49.
“Kami juga mendengar PT. PPSU telah melakukan lelang pelaksanaan PRSU, sementara kami belum pernah mendengar pencabutan status penundaan pelaksanaan PRSU Ke-49 oleh Gubernur Sumatera Utara. Semestinya, pelaksanaan PRSU Ke-49 harus mengikuti keputusan pemerintah provinsi Sumatera Utara,”ujar Septian. (*Ly)
