Narasumber menambahkan bahwa laporan pegawai tersebut telah diproses. Pegawai juga berharap agar uang mereka yang dikelola oleh dr Diah Pitaloka bisa dirincikan penggunaannya dan jika diluar aturan yang berlaku agar dikembalikan saja terhadap pegawai.
Atas sederet persoalan itu, sejumlah pegawai juga mengaku sempat ditakut – takuti oleh Kapus dr Diah Pitaloka bakal kena sangsi tidak naik pangkat karena telah ikut memberi kesaksian di Dinkes Tanah Karo.
” dr Diah Pitaloka memanggil satu persatu pegawai diruanganya dengan mengatakan, kamu tidak akan naik pangkat alasan karena ikut kedinas mengadu dan meneken waktu kedinas ” beber sumber.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Puskesmas Dolat Raya dr Diah Pitaloka dalam sambungan celular dinomor kontak 0812 – 6324 – XXXX mengakui adanya kutipan uang tersebut. Ia juga berujar bahwa uang itu dikutip atas kesepakatan.
” Bukan pengutipan tapi kesepakatan. Kita rapatkan dulu, trus iya udah dapat itu mau kita buat baguslah ya, namanya mau datang tim survei iya kan” cetus, dr Diah Pitaloka.
Disinggung terkait dana akreditasi itu ada atau tidak ada dalam anggaran atau bagaimana? dr Diah Pitaloka menjelasakan kalau dana untuk Tim surve (Kemenkes-red) itu ada namun dikelola orang Dinas (Dinkes-red) yang mengelola langsung dari pusat kata dia menjelaskan.
” Kita hanya misalkan kalau ada acara disitu kan seperti kemarin acara tiga hari kan, kita kan istilahnya gimana ya, kita bawalah tamu kita, makan. Kita juga dipuskesmas pas ada acara kita. Kutipan dilakukan untuk kedatangan tim surve” ujarnya.
Selain itu, dr Diah Pitaloka juga mengaku peruntukan uang yang dikutip dari pegawai Puskesmas Dolat Rayat untuk membeli oleh – oleh maupun pemberian souvenir ke Tim Survei Kemenkes RI