JAKARTA, lintas10.com – Darmasiswa RI adalah program pemberian beasiswa non-gelar selama satu tahun oleh pemerintah RI kepada mahasiswa asing dari negara-negara mitra/sahabat terutama untuk belajar bahasa, seni dan budaya Indonesia pada perguruan tinggi di Indonesia.
Demikian dikatakan Sekretaris Jenderal Kemendikbud, Didik Suhardi selaku Ketua Penyelenggara Pembekalan Kepulangan peserta program Darmasiswa RI tahun akademik 2017/2018 yang dilaskanakan di Sahid Jaya Hotel, Jakarta Pusat, Sabtu (5/5/2018).
“Program ini juga telah menjadi timbal-balik (resiprokal) pemberian beasiswa antara Indonesia dengan negara mitra, dan telah menjadi program soft diplomacy or people contact dalam bidang pendidikan dan kebudayaan,” kata Didik.
Menurut Didisk, bahwa sejak dimulai tahun 1974, program ini telah diikuti oleh 7.852 peserta yang berasal dari 121 negara sahabat, dan belajar di berbagai perguruan tinggi yang tesebar di seluruh Indonesia. Pada awalnya, program ini hanya mengundang peserta dari kawasan ASEAN dengan peserta yang hanya sekitar puluhan orang.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mengatakan, bahwa program Darmasiswa ini sangat strategis sebagai sarana diplomasi budaya, hingga jumlah dan cakupan negara yang di undang terus ditingkatkan. Untuk tahun akademik 2017/2018 ini, kata Muhadjir, program ini diikuti oleh 637 peserta yang berasal dari 89 negara dan mengikuti pendidikan di 55 perguruan tinggi di Indonesia. “Jumlah tersebut merupakan hasil seleksi dari 1.546 pendaftar dari 114 negara,” kata Mendikbud.
Menurut Mendikbud, bahwa betode belajar yang digunakan dalam program ini tidak hanya pengajaran didalam kelas akan tetapi juga praktek langsung, sebagai contoh, kata Mendikbud, dalam pembelajaran bahasa Indonesia para peserta di ajak untuk berinteraksi secara langsung dengan masyarakat. Para peserta juga belajar langsung dari masyarakat sekitar seperti belajar membatik, bermain musik, memasak masakan khas daerah, dan tentunya belajar bahasa Indonesia.
“Pada saat yang sama mereka juga berbagi ilmu yang mereka miliki termasuk mengajarkan bahasa asing yang mereka kuasai,” katanya.