Pelayanan Kesehatan Di Kampung Teluk Lanus Andalkan Petugas Roling

Lintas10.com,(Teluk Lanus)- Dengan pembangunan infrastruktur bangunan Pustu dan penempatan Bidan yang di lakukan Pemerintah Daerah Siak yang menelan anggaran tidak sedikit itu hanya saja sangat, sayangkan dalam pelaksanaan masih ada bangunan Pustu yang tidak difungsikan dan petugas medis yang tidak mau menetap padahal rumah tempat tinggal sudah disediakan, mereka yang ditugaskan di kampung itu justru memilih untuk aplusan antara petugas dengan 3 rekan lainya yang memang sama-sama bertugas di situ.
Kejadian itu berada di Kampung paling ujung Kabupaten Siak yaitu Kampung Teluk Lanus sementara untuk pelayanan kesehatan terhadap 1000 lebih masyarakat di kampung ini Pemkab Siak telah membangun 3 unit Pustu dan menempatkan 6 orang bidan.
Namun dari 3 Pustu yang dibangun hanya satu yang digunakan, hanya 1 tenga medis yang stanbay di Pustu dan 1 lagi memang warga tempatan yang juga setiap hari bisa melayani masyarakat. Namun empat bidan lainnya sering tidak ada di tempat, terkadang dalam satu minggu hanya 2 hari ada di Pustu.
“Satu bidan di siagakan, kebetulan dia sudah berkeluarga. Yang satu lagi orang sini, jadi tidak ke mana-mana. Kalau empat bidan lainnya jarang nampak, dalam satu minggu paling du hari di sini, datang dari kapal besok pas kapal datang bidan itu sudah pergi lagi,” ungkap Jai (38) salah satu warga.
Terkait dua bangunan Pustu yang tidak digunakan, Jailani menjelaskan 1 bangunan Pustu dialih fungsikan menjadi tempat tinggal guru, sementara yang satu lagi proyek tahun 2014 belum bisa digunakan karena belum selesai dan kabarnya putus kontrak.
“Yang jadi tempat tinggal guru itu bangunan 2013, sementara yang dibangun 2014 pengerjaannya belum selesai, putus kontrak,” kata Jailani.
Ditempat terpisah Juru Tulis Satu Pemerintah Kampung Teluk Lanus Sutriadi menjelaskan, satu bangunan Pustu yang sudah selesai tidak digunakan karena fasilitasny belum lengkap, belum tersedia mobiler dan perlatan medis belum ada. “Kalau pustunya ada 3, cuma yang ditempati satu. 6 bidan bertugas di satu Pustu itu,” terang Sutriadi.
Bidan setempat yang diketahui namnya Lisa membenarkan ada 6 tenaga bidan yang ditugaskan di tempat itu, namun ada kesepakatan dari mereka untuk roling. Atau tidak bisa 6 bidan stanbay di Pustu itu.
“Sesuai aturan semuanya harus ada di tempat, namun hal itu tidak mungkin. Jadi di roling, kami gantian bertugas,” ujarnya, beberapa waktu lalu.
Lisa mengaku denga management seperti itu Pustu bisa melayani kunjungan berobat masyarakat. Tidak ada kendala dalam melayani masyarakat, begitu juga dengan ketersediaan obat-obatan.
“Obat-obatan kita lengkap, satu bulan sekali kami mintak ke Puskesmas Sungai Apit,” terang Lisa.
Kareana saat ini tidak ada tenaga Doter Umum, maka bidan yang bertugas harus siap melayani semua keluhan penyakit.
“Sebelumnya ada Dokter, namun masa tugasnya habis. Kontrak tugas Doter itu hanya 5 tahun di sini,” ujar. (Sht)
Baca Juga:  PA Balige Deklarasi Wilayah Bebas Korupsi Bersama Forkopimda

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.