Beberapa iven tentu menjadi agenda rutin PODSI Siak yang perlu dipersiapkan. Baik iven daerah nasional dan internasional. Dan menjadikan iven tersebut pengalaman berharga sehingga saat tampil di iven resmi negara seperti Porprov bisa mendapat prestasi dan atlitnya bisa masuk sebagai atkit PON bahkan sampai atlit Olimpiade.
Untuk dayung hendaknya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait standart sampan dan berbagai peralatannya.
Bagi atlit yang terikat dengan pendidikan dan pekerjaan hendaknya benar-benar dapat diaelesaikan solusi terbaik. Jangan sampai pembinaan atklit terkendala dan saat mereka harus tampil bermasalah berkenaan pendidikan dan pekerjaan atau perusahaan tempat mereka bekerja. Dan peran pengurus pula mencari solusi terbaik.
Ketua bidang Organisasi PODSI Riau, H Mukhlis meminta pengurus memperhatikan paradigma terkait tampuk pimpinan organisasi kemasyarajat dan profesi. Dengan sebutan Ketua semestinya memperhatikan pendapat pengurus lain dan komunikasi yang baik dan keseriusan.
“Rasa kebersamaan dan merasa kekeluargaan, menjadi pemersatu dan menjiwai cabor Dayung ini. Jangan menganggap diri sebagai komandan atau kepala sehingga sikapnya berbeda jauh dengan kapsitas ketua,” ujar H Mukhlis.
Pembinaan kontinu juga penting agar setiap atlit lahir setekah sejumlah atlit melewati usia atau kendala lain.(rls/sht)