“Motif yang diketahui sementara, yang bersangkutan itu sakit hati atas ucapan dari korban terhadap si pelaku,” kata Hadi kepada wartawan.
Hadi menyebutkan awalnya pelaku dan korban kenal di media sosial. Kemudian, mereka berjumpa dan saat itulah korban dibunuh oleh pelaku lantaran sakit hati atas ucapan korban.
“Jadi pelaku dan korban ini kenal di media sosial, kenal dua Minggu di media sosial chattingan saling berbalas dan sebagainya. Kemudian ketemu di salah satu tempat, pas pertemuan itulah si korban berkata yang menyinggung perasaan dari pelaku. Perkataannya karena si pelaku ini cacat di bagian bibir sehingga berucap itu agak susah. Jadi itulah yang diucapkan oleh korban sehingga menyinggung perasaan pelaku,” jelas Hadi.
Penangkapan, kata Hadi, berawal setelah Jatanras Polda Sumut mendapat laporan adanya mayat perempuan menggunakan seragam sekolah di wilayah hukum Polsek Sunggal.
Kemudian, dilakukan cek dan olah TKP. Petugas juga memeriksa saksi serta analisa CCTV. Tim mengidentifikasi diduga pelaku Reza yang menggunakan sepeda motor dan memakai jaket hitam.
Dari penelusuran tim, terduga pelaku merupakan penduduk sekitar TKP. Setelah dipantau, pelaku telah bersembunyi di rumah keluarganya di seputaran Binjai.
Tim opsnal unit 2 Buncil Jatanras bergerak ke Binjai Selatan dan mengamankan Reza beserta HP milik korban serta sepeda motor yang digunakan saat kejadian.
Sebelumnya, Lidya Patmos Sitinjak, Siswi SMK yang duduk di bangku kelas 11 SMK Swasta Yayasan Perguruan Nila Harapan II, ditemukan tewas dengan cara yang cukup tragis.
Jasadnya kemudian ditemukan warga di dalam sumur di areal perkebunan jagung, Kamis (15/12) kemarin.
Saat ditemukan, kondisi gadis malang tersebut masih mengenakan seragam sekolah dan lehernya dalam keadaan terikat dasi.