“Wujud kepedulian ini tentu menjadi peluang bagi keluarga besar TNI AD, khususnya ibu-ibu. Bagi yang berminat dipersilakan mendaftar dan akan diakomodasi, namun pelaksanaannya per hari 50 orang,” sambung Candra.
Untuk diketahui, penderita kanker payudara saat ini relati tinggi dan pemeriksaan dengan Mammografi biasanya dikenakan biaya sekitar Rp. 600.000,-
Dalam acara itu, Ketum Persit KCK menyerahkan donasi kepada Ketua YKPI dan tali asih untuk anggota militer, PNS dan keluarganya yang sedang dirawat di RS. Ridwan Meuraksa dan RS Kesdam Cijantung.
“Diterima oleh Ibu Linda serta Karumkit Ridwan Meuraksa dan RS Kesdam Cijantung,” ucap Candra.
Sedangkan Ibu Linda, lanjut Candra, selain tentang visi dan misi, dalam pengarahannya menyampaikan tentang berbagai program YKPI.
“Diantaranya, sosialisasi dan edukasi deteksi dini serta mengampanyekan gerakan SADARI, pelatihan relawan, penyediaan unit mobil Mammografi, serta menggelar acara Temu Penyintas Kanker Payudara se-Indonesia setiap bulan Oktober, tiap tahunnya,” tutur Candra.
“Ini penting, karena ternyata dengan penanganan yang baik, penyakit ini bisa sembuh,” ujarnya menambahkan.
Sementara itu, untuk membantu pemahaman para peserta tentang kanker payudara, Kolonel Ckm dr. Agus Sutarman memaparkan tentang penjelasan atau definisi dari kanker payudara, penyebab, serta tahapan dalam pendeteksian secara dini.
“Dari data Globocan 2018, faktor genetika (turunan) hanya berperan 15 – 20 persen kanker, selebihnya faktor gaya hidup seperti pola makan, olahraga, dan stress,” terang Candra mengutip pernyataan dr. Agus Sutarman.
Dalam acara yang dihadiri oleh Wakasad Letjen TNI Tatang Sulaiman dan Wakil Ketum Persit KCK Nyonya Dewi Tatang Sulaiman itu, para peserta sangat antusias dalam memberikan pertanyaan seputar upaya pencegahan dan penanganan kanker payudara.