Jakarta,LINTAS10.COM – Negara telah menanam investasi jangka panjang sumber daya manusia (SDM) dengan cara menjadikan atau mendidik Taruna Akademi TNI dan Taruna Akademi Kepolisian (Akpol).
“Itu adalah investasi bangsa Indonesia sebagai sumber daya manusia yang luar biasa,” kata Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., saat memberikan pembekalan kepada 781 Calon Perwira Remaja (Capaja) TNI-Polri, terdiri dari 259 Akademi Militer (244 putra, 15 putri), 117 Akademi Angkatan Laut (103 putra, 14 putri), 99 Akademi Angkatan Udara (90 putra, 9 putri) dan 306 Akademi Kepolisian (256 putra, 50 putri) di GOR Ahmad Yani, Mabes TNI, Cilangkap Jakarta Timur, Jumat (12/7/2019) pagi.
“Investasi sumber daya manusia jangka panjang yang ditanam oleh negara dan bangsa saat ini, harus benar-benar kita manfaatkan dan yang bersangkutan para Taruna-Taruni yang nanti akan menjadi Perwira harus benar-benar memiliki kemampuan yang unggul agar tidak tertinggal oleh negara-negara lain,” tegas Panglima TNI.
Lebih lanjut dikatakan, bahwa peperangan bukan hanya domainnya TNI saja, peperangan itu adalah domainnya TNI-Polri dan seluruh warga negara dalam wadah Bela Negara.
“Para instruktur membimbing kalian, tujuannya adalah untuk siap menghadapi tantangan masa depan,” ucapnya.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menuturkan, bahwa TNI dan Polri lahir dari satu rahim yaitu Ibu Pertiwi yang saat itu juga sedang tertatih-tatih untuk bisa merebut kemerdekaan.
“Saat itu TNI dan Polri pernah hidup dalam satu wadah yaitu Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI),” ungkapnya.
Menurutnya, pada tahun 1998 TNI dan Polri dipisahkan dan harus memisahkan fungsi Polri terlebih dahulu dengan kelahiran Undang-Undang No. 2 tahun 2002 dan Undang-Undang No. 34 tahun 2004 tentang TNI.