“Organisasi harus didesain lebih fleksibel untuk dapat mengikuti perubahan. Sumber Daya Manusia pengawak organisasi harus terus di-upgrade kemampuan dan kesadarannya agar bisa mengikuti arus serta arah perubahan,” ungkap Panglima TNI.
Pada kesempatan tersebut, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto juga menuturkan, bahwa pendidikan harus mereformasi diri agar mampu menyiapkan Sumber Daya Manusia yang unggul.
“Setidaknya ada beberapa karakteristik SDM yang harus kita siapkan menghadapi masa depan yang sudah didepan pelupuk mata, yaitu terbuka, multiguna, super spesialis, terpadu, dan mentalitas kesadaran akan kultur perubahan,” jelasnya.
“TNI sendiri terus berbenah, mereformasi diri untuk tidak terkenang dengan romantika kejayaan masa lalu, namun, terus bergerak dalam putaran roda perubahan. Keterlibatan TNI dalam operasi-operasi militer selain perang, seperti mengatasi aksi terorisme, penanggulangan bencana alam, penanganan kesehatan dan gizi buruk di daerah terpencil,” tuturnya.
Di sisi lain, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menyampaikan, tak bisa dipungkiri dan dihindari, bahwa Indonesia sudah menjadi bagian dari entitas global. Globalisasi adalah proses integrasi internasional karena pertukaran gagasan, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya.
“Tujuan nasional bangsa Indonesia yang tercantum dalam UUD 1945, adalah melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial,” ucapnya.
Panglima TNI mengatakan, satu hal yang penting adalah bahwa dalam membangun bangsa, tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri oleh komponen bangsa. Diperlukan kerja sama dan kolaborasi berbagai komponen bangsa untuk mencapai kemajuan dan keunggulan bangsa.