Menurutnya, kompleksitas tersebut menuntut Tentara Nasionl Indonesia memiliki personel dan satuan yang adaptif. Untuk itu, kita (TNI) tidak boleh terlena dengan berbagai kemajuan teknologi dan harus dapat mengeksploitasinya demi kemajuan TNI.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI mengingatkan bahwa Tentara Nasional Indonesia tidak lagi dapat bersikap tertutup dari segala perubahan dan kemajuan yang ada. Untuk itu, setiap Komandan Satuan bertanggung jawab untuk meningkatkan kemampuan dan wawasan anggotanya.
“Saudara-saudara bertanggung jawab atas apa yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh setiap anak buah. Komandan Satuan adalah tumpuan setiap anggota dalam berbagai hal,” tuturnya.
“Setiap Komandan Satuan harus terlebih dahulu memiliki kemampuan yang tinggi dan wawasan yang luas agar dapat mengarahkan dengan baik. Waspadai upaya memecah belah, radikalisasi maupun dampak negatif lainnya dari perkembangan lingkungan yang ada,” tegasnya.
Diakhir amanatnya, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengajak seluruh prajurit dan PNS TNI untuk berdoa bagi keselamatan rekan-rekan kita yang saat ini masih belum ditemukan.
“Saat ini pasukan yang ada terus berupaya untuk menemukan 12 prajurit dan Helikopter MI-17 yang hilang kontak di Pegunungan Bintang, Papua,” ucapnya.
Sumber: Puspen TNI
Editor: ES265