Jakarta, LINTAS10.COM – Pelihara dan tingkatkan terus kemanunggalan TNI dengan Rakyat, karena itu adalah urat nadi sistem pertahanan semesta. Harus disadari bahwa TNI berasal dari rakyat, berjuang bersama-sama rakyat dan demi kepentingan rakyat.
Demikian penegasan Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P dalam amanatnya yang dibacakan oleh Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi pada Upacara Bendera tanggal 17 Juli 2019 di Lapangan B3, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (17/7/2019).
Panglima TNI mengatakan, bahwa nilai-nilai luhur yang menjadi sendi-sendi pengabdian setiap prajurit TNI tidak boleh berubah.
“Sapta marga, Sumpah prajurit dan Delapan wajib TNI harus selalu mengalir dalam setiap hembusan nafas prajurit dimanapun berada dan bertugas,” tegasnya.
Selanjutnya, diutarakan, bahwa dalam melaksanakan tugas, TNI harus memelihara, memperkuat, persatuan, dan kesatuan bangsa yang merupakan modal utama bangsa Indonesia, mengingat ke-Bhinneka-an yang dimiliki.
“Tidak salah bila para pendiri negara ini menetapkan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan bangsa Indonesia,” ujarnya.
“Para Founding Fathers telah menyadarinya sejak awal perjuangan kemerdekaan dan sekarang tanggung jawab kita semua untuk memastikan Bhinneka Tunggal Ika tetap terjaga,” ungkapnya.
Disisi lain, Panglima TNI menekankan, bahwa salah satu hal yang mendasar dalam keberhasilan tugas pokok adalah sumber daya manusia yang mendukung. Untuk itu, sebagai alat pertahanan negara, TNI membutuhkan prajurit-prajurit yang profesional.
“Profesionalisme itu hanya akan bisa dicapai bila prajurit terdidik dan terlatih dengan baik. Terdidik dan terlatih untuk melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Terlebih tantangan yang akan kita hadapi dimasa mendatang akan semakin kompleks,” jelasnya.