Disisi lain, Panglima TNI mengatakan, bahwa dengan telah masuknya masa kampanye pemilihan calon Legislatif dan Presiden/Wakil Presiden tahun 2019, salah satu upaya yang dilakukan oleh TNI adalah menggugah kesadaran masyarakat luas bahwa Pemilu adalah pesta demokrasi.
“Artinya, rakyat bergembira dan menentukan pilihan terbaik sesuai dengan hati nuraninya. Tidak boleh ada ujaran kebencian, fitnah, hasutan bahkan perpecahan sesama anak bangsa,” tuturnya.
Menjawab pertanyaan awak media terkait komunis, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto menegaskan, bahwa komunis adalah musuh bersama bangsa Indonesia karena komunis telah membawa sejarah kelam bangsa ini dan itu yang tidak pernah dilupakan.
“Bahaya komunis adalah menjadi kewaspadaan kita semua,” katanya.
“Komunis tidak akan bisa hidup di negeri Pancasila. Ideologi komunis harus benar-benar kita tolak untuk tidak bisa masuk ke negeri Pancasila. Itu yang selalu kita tanamkan kepada seluruh generasi penerus, sehingga mereka tahu,” tegasnya.
Terkait pemutaran Film G 30 S/PKI, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto mengatakan, bahwa untuk menonton bersama itu adalah hak seluruh warga Negara bukan hanya hari ini, hari kemarin, dan hari esok. Silahkan semuanya bisa nonton dan itu adalah bagian dari sejarah bangsa, dimana ideologi komunis harus benar-benar kita tolak untuk tidak bisa masuk ke negeri Pancasila ini.
Editor : Benz