“Kalau kita mengukur hasilnya adalah untuk hotspot sudah mulai turun, dan kalau kita lihat juga secara visual bahwa untuk asap yang ada di Pekanbaru sendiri saat ini sudah menurun dan terbukti jarak pandang penerbangan saat ini sudah mulai naik,” terangnya.
Panglima TNI juga mengatakan, bahwa hingga saat ini TNI telah melakukan berbagai upaya untuk membantu proses pemadaman Karhutla yang terjadi di Riau, salah satunya dengan melakukan modifikasi cuaca untuk membuat hujan buatan.
“TNI dan Polri beserta seluruh stakeholder tidak akan tinggal diam untuk membantu mencegah terjadinya Karhutla,” tegasnya.
“Hingga saat ini berbagai upaya telah dilakukan untuk membantu pemadaman Karhutla termasuk modifikasi cuaca yang hingga hari ini berjalan dengan efektif namun permasalahannya adalah untuk modifikasi cuaca itu tergantung awan yang mengandung air yang ada diawan tersebut,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Panglima TNI mengungkapkan, bahwa Tentara Nasional Indonesia telah memitigasi dan mengerahkan Alutsista serta sejumlah personel untuk membantu proses pemadaman Karhutla.
“Kita bisa lihat disini banyak sumur-sumur minyak milik Pertamina yang kemungkinan kalau tidak kita mitigasi, titik apinya dapat membahayakan. Ada 109 sumur minyak yang masih aktif dan syukur Alhamdulillah bahwa api sudah dapat dipadamkan,” katanya.
Sumbet: Puspen TNI
Editor: ES265