“Mudah-mudahan latihan di tahun 2019, kita juga akan mencari lokasi latihan di wilayah NKRI dengan asumsi tiga trouble spot yang kita akan mainkan. Hari ini adalah hari yang sangat baik, karena kita bisa mendapatkan beberapa pengalaman yang bisa kita tulis dan dapat kita evaluasi untuk kegiatan latihan-latihan berikutnya,” kata Panglima TNI.
Latihan PPRC TNI 2018 diikuti oleh 8.018 prajurit TNI, terdiri dari 6.398 orang pelaku dan 1.620 orang penyelenggara. Alutsista yang dilibatkan antara lain dari Unsur Darat : Mortir-81, Hely Bell-412, Hely MI-17, Hely Fennec. Unsur Laut : KRI klas Parchim, KRI LPD, KRI klas LST, KRI klas Sigma, KRI Klas BCM, Hely Bell, BVP-2, 8 LVTP-7, 17 BMP-3F, Kapa K-60, Howitzer 105 MM, BTR-50P (M). Unsur Udara melibatkan pesawat tempur F-16, EMB-314 Tucano, CN-295, C-130, B-737, Hely NAS-332/ES-725.
Tema yang diangkat dalam Latihan PPRC TNI Tahun 2018 ini adalah “PPRC TNI Menghancurkan Kekuatan Musuh di Pulau Selaru, Timika dan Morotai Dalam Rangka Menegakkan Kedaulatan Wilayah Nasional”. Latihan PPRC TNI ini memiliki nilai strategis atau Deterent Effect, dalam bentuk suatu satuan TNI yang mampu bergerak cepat untuk menjangkau potensi ancaman yang lebih dari satu trouble spot yang terjadi di seluruh wilayah NKRI.
(Ebenezer Sihotang)