Lebih lanjut Panglima TNI mengingatkan, semua generasi muda bahwa lunturnya karakter jujur ini menjadi keprihatinan kita bersama karena banyak generasi muda bangsa ini yang lebih senang mencari jalan pintas, tidak menghargai proses, tetapi selalu berorientasi pada hasil yang instan, yang akhirnya menanggalkan karakter kejujuran.
“Generasi yang ingkar kepada kejujuran, pada akhirnya menjadi generasi koruptif, serakah, tamak yang akan menghancurkan sendi-sendi kehidupan bangsa dan negara,” katanya
Pada kesempatan itu, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengungkapkan kondisi militansi bangsa yang mendekati titik kritis, dimana jatidiri bangsa juga sudah mulai luntur.
“Walaupun paradigma nasional sudah disepakati sebagai basis jatidiri, nilai, karakter dan konsensus yang diwariskan oleh para pendiri negara kita, namun masih banyak anak bangsa yang mencari jatidiri lain yang tidak atau belum tentu sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa,” tegasnya.
Mengenai ancaman nyata keganasan narkoba, Panglima TNI menyatakan, bahwa narkoba telah menjadi senjata untuk melemahkan kekuatan negara dengan menyerang anak-anak dan generasi muda, bahkan
terdapat kecenderungan akan merasuk kepada kehidupan prajurit TNI, Polri, dan aparat pemerintah.
“Pemerintah termasuk TNI dan Polri menyatakan perang terhadap narkoba, sungguh sangat hina dan tercela bila diantara generasi muda terlibat barang haram narkoba,” tegas Panglima TNI melalui amanat yang dibacakan Kasad, Jenderal TNI Mulyono.
Hadir dalam acara tersebut antara lain, Kasum TNI, Gubernur Kalimantan Utara, Pangdam VI/Mulawarman, Danjen Akademi TNI dan para Gubernur Akademi TNI dan Polri, Pangarmatim, Pangkoopsau II, Kapolda Kaltim, Kajati Tarakan, Gubernur IPDN, serta Rektor Universitas.(Ebenezer Sihotang)