JAKARTA, LINTAS10.COM – Ibu-ibu Dharma Pertiwi harus memantapkan jati diri dengan selalu berpegang pada nilai-nilai budaya bangsa, sehingga mampu melaksanakan perannya sebagai istri dan ibu dari anak-anak.
Demikian disampaikan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo selaku Pembina Utama pada acara syukuran Hari Ulang Tahun ke-53 Dharma Pertiwi tahun 2017 yang dilaksanakan di Panti Perwira Balai Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017).
“Dharma Pertiwi harus terus berkiprah sebagai organisasi kemasyarakatan yang lebih mandiri dan konsisten mengaktualisasikan semangat sesuai dengan tujuan organisasi Dharma Pertiwi dan karya nyata untuk meningkatkan kualitas keluarga dan mewujudkan kesejahteraan keluarga prajurit,” kata Panglima TNI.
Lebih lanjut Panglima TNI mengapresiasi atas jerih payah dan pengabdian Dharma Pertiwi selama ini yang telah memberikan kontribusi, dalam pemberdayaan perempuan, peningkatan kualitas keluarga, dan kesejahteraan prajurit.
“Apresiasi ini akan semakin memacu Dharma Pertiwi untuk terus meningkatkan darma baktinya dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga prajurit TNI,” harapnya.
Oleh karena itu, kata Panglima TNI, dalam menghadapi era globalisasi saat ini, Dharma Pertiwi harus mampu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghadapi berbagai tantangan terutama dalam menyikapi persaingan global.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI menekankan bahwa seorang anggota Dharma Pertiwi perlu seni dan manajemen dalam membagi waktu baik berperan sebagai istri, ibu, anggota organisasi maupun sebagai masyarakat. “Dalam semua peran tersebut, keharmonisan rumah tangga harus menjadi prioritas bagi anggota Dharma Pertiwi,” ucapnya.
Diakhir pengarahannya, Panglima TNI menyampaikan, bahwa Dharma Pertiwi perlu memegang prinsip “3b” yaitu brain yang berarti kecerdasan, behaviour yang berarti sikap dan perilaku, serta beauty yang berarti penampilan, dalam hal ini bersih, sehat, bersahaja, dan beretika.