Panglima TNI: Dermaga Kapal Selam Merupakan Tempat Strategis

Lintas Jabodetabek309 kali dibaca

DONGGALA,lintas10.com- Dermaga di Palu dipilih karena lokasinya yang sangat strategis dan memiliki kondisi fostur alam yang sangat cocok dijadikan pangkalan kapal selam dan jika telah beroperasi pangkalan tersebut akan memberikan dampak efektif bagi pergerakan kapal selam, dan tempat yang sangat strategis. Apalagi dengan adanya perkembangan terkini yang terjadi di Filipina Selatan.  

Demikian dikatakan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo kepada awak media saat meninjau pembangunan Dermaga Sionban Kapal Selam di Lanal Palu, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Senin (12/6/2017).
 
“Jadi pangkalan kapal selam ini sangat diperlukan dalam situasi sekarang ini. Pangkalan  seperti disini hanya ada di Armatim, sehingga kalau operasional kapal ke daerah wilayah timur harus kembali kesana, maka ini sangat strategis,” ujar Panglima TNI.
 
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo menjelaskan, bahwa Pangkalan kapal selam merupakan fasilitas strategis, namun pembangunannya belum final dan masih terdapat beberapa materi pendukung seperti mekanik dan elektrik yang harus dipersiapkan serta baru difungsikan sebagai dermaga.

“Sementara ini hanya untuk dermaga saja, tapi untuk elektrik cash baterai kapal selam belum lengkap semuanya, akan dilengkapi pada anggaran tahun yang akan datang,” ungkapnya.
 
Lebih lanjut Panglima TNI mengatakan, bahwa TNI memberikan antensi penuh terhadap segala kemungkinan yang terjadi di Marawi Filipina Selatan dengan mengerahkan kemampuannya sebagai alat pertahanan negara.
 
“Karena kita mengerahkan kapal selam untuk pengintai disana, jadi TNI tidak main-main, karena kami mempelajari betul kemungkinan yang terjadi di Filipina Selatan yang dampaknya mungkin akan kesini, sehingga TNI mengerahkan kekuatan Alutsista termasuk kapal selam,” ucap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo.
 
 Dalam kesempatan tersebut Panglima TNI juga mengungkapkan, bahwa terdapat beberapa dermaga kapal selam yang dibangun sebagai sarana pendukung pertahanan Indonesia. “Kita sedang membangun dermaga kapal selam di berbagai tempat bukan hanya di Palu, sementara yang terbuka di Palu, untuk yang lainnya tidak terbuka,”  jelasnya.
 
Jenderal TNI Gatot Nurmantyo mengatakan, bahwa pembangunan sarana pertahanan Indonesia adalah berdasarkan perkembangan situasi terkini dan diprioritaskan pada pulau terluar yang memiliki nilai strategis. “Ini semua kita bangun berdasarkan perkembangan situasi, yang utama adalah kita membangun pulau-pulau terluar, ada Natuna, Morotai, Biak dan Saumlaki. Semuanya secara bertahap dibangun tidak bisa serentak sesuai kondisi ekonomi, jadi seperti kapal induk, semua bisa bersandar disitu,” tuturnya.
 
Terkait dengan perkembangan situasi Marawi Filipina Selatan, Panglima TNI mengungkapkan bahwa telah meningkatkan kekuatan TNI diperbatasan guna mengantisipasi dampak negatif terhadap Indonesia.

Baca Juga:  Rakit Jerigen dan Bambu, Yonmek 741/GN, Bantu Anak Sekolah di Perbatasan RI-RDTL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.