“Saya pikir hanya kebakaran biasa, tapi sesampainya di Rumah Sakit alangkah hancurnya Perasaan melihat kondisi tubuh terbakar 100 persen,” kata Erna sambil menangis.
Putranya lalu di rujuk ke Pekanbaru namun Tuhan berkehendak lain di tengah Perjalanan menghembuskan napas terakhirnya.
“Saat dalam perjalanan anak saya minta di azankan sebanyak dua kali, setelah itu memohon maaf pada saya dan ayahnya, setelah itu sudah tak bernapas lagi,” cerita Erna mengenang putranya.
Sejak kejadian sampai kini sudah sebulan apa motif penyebab kematian nya belum di sampaikan pihak polisi.
“Kita disuruh bersabar dan sedang dilakukan penyelidikan,” kata Erna.
Sebelumnya kata Erna mereka juga sudah ke Polres Siak bersama 2 orang anggota DPRD Siak yakni Sudarman dan Robi Cahyadi SH.
“Cuma kami tidak jumpa dengan pak Kapolres, yang jumpa itu Bapak anggota DPRD, pak Dewan menyampaikan ke kami untuk bersabar karena indikasi pelaku sudah dikantongi polisi,” sebut Erna.
Hari senin tanggal 18 Maret 2024 ini lanjut Erna sudah genap sebulan kejadian yang menimpa putra semata wayangnya.
“Saya berharap segera dapat kabar baik, pelaku segera di tangkap, sudah 1 bulan dan pihak kepolisian bisa mengungkap nya, dugaan kami di siram minyak lalu dibakar,” ujarnya.
Dalam tanggapannya Datuk Irvan Gunawan ST mengucapkan Terima kasih kepada orang tua korban dan keluarga yang telah menyempatkan datang ke Kantor LAM.
“Tentunya kami cukup prihatin turut berbela sungkawa, semoga putra nya husnul khotimah,” kata Irvan.
Lanjutnta meminta semua pihak terkait bersama melakukan evaluasi kepada pendidikan di Pondok Pesantren maupun dunia Pendidikan di Kabupaten Siak.
“Kami sudah banyak menerima laporan dari masyarakat adanya kejadian yang melibatkan anak-anak santri di Pondok Pesantren melakukan hal yang tidak baik, mulai pembulian sampai dengan tindakan Pemukulan yang dilakukan seniornya,” kata Datuk Irvan.