Operator PLN Rayon Labusel berdalih Sering Arus Listrik Padam akibat Monyet dan Pelepah Sawit

Labuhan batu Selatan744 kali dibaca

Labusel, lintas10.com- Sseringnya padam arus PLN di Labusel diakibatkan monyet dan pelepah sawit, hal itu disampaikan operator opist Rayon Kotapinang Selasa (27/07/2021).

Saat dipertanyakan gimana solusinya operator mengatakan mereka dari PT. PLN sudah melakukan pemotongan dahan dan ranting pohon yang dekat kejaringan material kabel.

Namun saat dipertanyakan tahun-tahun sebelumnya tidak begini sering  pyar pet arus PLN, operator menjawab melalui seluller ia tidak paham kalau mengenai itu.

“inti matinya arus listrik akibat monyet dan pelepah sawit dan gangguan primata lainnya,” kata operator opist dari seluller”

Roynal Silaban SH devisi hukum Alkowar ia memang alergi lihat kinerja PT. PLN dan PT.HP saat pemangkasan dahan dan ranting pohon sampah dibiarkan berserakan tergeletak dibawah jaringan tanpa dibersihkan.

Dikatakannya dengan kenaikan tarif listrik yang meningkat tidak sebanding dengan pelayanan PT. PLN yang terus membuat jengkel masyarakat.

“Dahulu jaman saya lajang tidak sesering gini padamnya lampu, padahal jaman semakin canggih seharusnya semakin cangih juga pelayanan PT.PLN,” kata Roynal

“Dulu juga banyak monyet dan pelepah sawit tapi tak sering begini padam nyala, sampe sekarang anak saya sudah empat makin sering kali mati lampu, kesimpulan berarti pelayanan PT.PLN semakin buruk,” ujarnya.

Patar Siregar Manejer PT. PLN Rayon Kotapinang saat dikompirmasi menggunakan seluller tidak menanggapi dan saluran What’s App  tidak ada jawaban.

Puluhan ibu-ibu pedagang pasar  Kotapinang, melakukan pertemuan dan kordinasi ingin mendatangi Kantor PLN, mempertanyakan sampai dimana tanggung jawab PT. PLN dan PT. HP sebagai anak cabang PT. PLN.

Lasmi (43) warga Kotapinang saat dikompirmasi media mengatakan  lihat dan tunggu aja  kapan akan turun ke Kantor PT. PLN jalan Bukit Kotapinang.

Baca Juga:  Penegakan Hukum tidak Tebang Pilih, Mantan Bupati LABUSEL ditahan Kejati SUMUT, ini Kasusnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.