Napak Tilas Tempat Bersejarah, Teladani Perjuangan Pahlawan

Lintas Jabodetabek379 kali dibaca

Yogyakarta, LINTAS10.COM – Napak tilas mengunjungi tempat bersejarah digelar Kodim 0734/Yogyakarta dalam rangkaian memperingati Hari Juang ke-74 TNI AD, merupakan bentuk meneladani sikap para pahlawan perjuangan bangsa.

Hal tersebut disampaikan Komandan Kodim (Dandim) 0734/Yogyakarta, Kolonel Arh Zaenudin S.H., M.Hum., dalam rilis tertulisnya di Yogyakarta, Senin (16/12/2019).

Diungkapkan Dandim, kegiatan kali ini menyusuri beberapa tempat-tempat bersejarah yang ada di Kota Yogjakarta, mulai dari istana Kepresidenan atau Gedung Agung hingga tempat-tempat lain yang memiliki nilai sejarah seperti Museum Jenderal Sudirman.

“Selain itu juga, napak tilas juga menyasar ke _Military Academy_ pertama Yogyakarta yang saat ini sebagai SMA Bopri 1, Benteng Vredeburg yang menjadi saksi bisu Serangan Umum 1 Maret 1945, serta bersilaturahmi dengan keluarga pahlawan revolusi Kolonel Anumerta Sugiyono,” ujarnya.

Sebagaimana diketahui, lanjut Dandim, Yogyakarta salah satu tonggak konstelasi perjuangan bangsa Indonesia pada jaman kolonial Belanda, penjajahan Jepang, maupun pada jaman perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Yogyakarta juga pernah menjadi pusat pemerintahan baik masa kerajaan, baik Kerajaan Mataram (Islam), Kesultanan Yogyakarta dan Kadipaten Pakualaman maupun pusat pemerintahan Republik Indonesia pada masa perjuangan mempertahankan kemerdekaan bangsa.

“Hal inilah yang membuat Yogyakarta semakin memiliki daya tarik tersendiri bagi para mahasiswa, pelajar maupun wisatawan baik dalam dan luar negeri. Berdasarkan faktor historis tersebut sudah seharusnya para generasi muda menggali nilai-nilai sejarah yang telah tumbuh dan berkembang dalam perjuangan para pendahulu bangsa khususnya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta,” jelasnya.

Baca Juga:  Buntut tawuran warga, pemerintah pasang CCTV

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.