Modus Bagi Fee Proyek Properti, Ibu Rumah Tangga di Medan Diduga Jadi Korban Penipuan

lintas Daerah405 kali dibaca

Lintas10.com, Medan – Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) bernama Feri Hati Hia menjadi korban dugaan penipuan dengan modus bagi fee proyek properti yang dijanjikan akan di bangun di Gunung Sitoli Sumatera Utara.

Dengan iming – iming mendapat keuntungan yang besar, Feri menyerahkan berupa uang tunai 50 juta rupiah sebagai bentuk kerjasama.

Dengan perjanjian yang menggiurkan, jika usaha properti ini berjalan sukses maka Feri Hati Hia dijanjikan akan mendapatkan keuntungan dari bisnis properti ini sebanyak 200 juta rupiah. Dan apabila usaha kerjasama properti ini gagal maka uang Feri Hati Hia akan dipulangkan utuh sebanyak 50 juta rupiah serta ditambah uang terimakasih 20 juta rupiah menjadi total yang akan dikembalikan sebanyak 70 juta rupiah.

Tapi apa daya, seperti pepatah mengatakan untung tak dapat diraih malang tak dapat ditolak, uang yang dijanjikan akan berlipat ganda malah raib dan tak ada kejelasannya lagi.

Kepada wartawan, Feri Hati Hia mengatakan uangnya telah satu tahun diserahkan kepada Etin D Marund Ruri namun hingga kini tidak ada kabar kelanjutannya.

” Bulan – bulan pertama saya tanyai perkembangan bisnis properti ini sudah sampai dimana, Etin D Marund Ruri hanya menjawab bersabar dan mengirim gambar denah proyek yang akan dibangun. Saya curiga karena gambar tersebut mirip dengan yang ada di Google, saya tanya ini gambar yang dari Google? Buru – buru gambar di hapus, dari situ saya sudah mulai curiga dan akhirnya sampai satu tahun lebih uang saya tidak kembali. Saya juga sudah mencoba melalui jalur musyawarah, namun tidak menemukan solusi” ucapnya, Selasa (21/06/2022).

Kerjasama bisnis properti ini sempat dibuatkan perjanjian pada Akta Notaris sebagai bentuk perjanjian tertuang dalam Akta Notaris No : 2279/Pttadbt/lll/2021.

Baca Juga:  Kanwil Kemenkumham Sumut Gandeng Polda Sumut dan OJK dalam dialog interaktif radio Permasalahan Penerapan Jaminan Fidusia dan Solusinya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.