Terkait kesiapan daerah dalam menyongsong era ekonomi digital 4.0, Syamsuar dikesempatan itu menceritakan sejumlah upaya telah dilakukan Pemerintah Kabupaten Siak diberbagai dibidang.
“Ada empat strategi global terkait ekonomi digital oleh pemerintah dalam usaha mewujudkan dukungan ekonomi kreatif (ekraf), berperan sebagai akselerator, memfasilitasi dan memberi insentif generasi milenial berinovasi dan berkreasi” kata dia.
Dibidang regulasi misalnya pelimpahan sebagian kewenangan Bupati kepada Camat dan Melalui program Pelayanan Terpadu Kecamatan (PATEN), dan layanan perizinan berbasis inovasi Online Tracking Sistem DPMPTSP. Selain itu Pemkab juga sudah menyiapkan perangkat Peraturan Daerah yang mendukung Investasi dan menciptakan keamanan, penegakan dan kepastian hukum bersama FORKOMPINDA.
“Dibidang Sumber Daya Manusia upaya yang ditempuh adalah meningkatkan kualitas SDM dengan mendirikan SMK Kejuruan, Akademi Komunitas serta Balai Latihan Kerja. Terakhir aspek kelembagaan, Pemkab membentuk Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) dan BUMD Pengelola Kawasan Industri” kata Syam.
Dibidang infrastruktur, Pemkab juga telah berupaya mempersiapkan Kawasan Industri Tanjung Buton (KITB) seluas 5.800 Ha dikawasan Tanjung Buton Kecamatan Sungai Apit. Selain itu diselingi upaya membangun Infrastruktur Digital dengan program Smart City.
Rektor Unilak Dr.Hj Hasnati SH MH dalam sambutannya mengatakan literasi digital jadi kunci kesiapan Riau dalam menyongsong tantangan dan peluang revolusi industri 4.0.
“Mengingat pentingnya tema ini bagi daya saing kita kedepan, bersempena perkuliahan perdana mahasiswa Magister Ilmu Hukum angkatan 10 dan Magister Manajemen 12 Pascasarjana Unilak seminar bertajuk revolusi industti 4.0 dilaksanakan,” katanya.