“Aplikasi ini tidak hanya untuk anggota JMSI saja, tetapi terbuka untuk semua media. Maka namanya SemuaNews. Untuk semua publishers, untuk semua audiences, untuk semua anak bangsa Indonesia,” kata Teguh.
Ketua Dewan Pers, Ninik Rahayu, yang ikut dalam peluncuran, juga memberikan apresiasi yang tinggi pada inisiatif JMSI. Dia mengatakan platform yang dikerjakan JMSI ini dapat menjadi platform alternatif.
“Mungkin aplikasi seperti ini juga bisa diinisiasi organisasi media lain. Terima kasih juga karena mengedepankan media yang sudah terverifikasi, artinya menjalankan UU 40/1999 tentang Pers,” kata Ninik.
#Infrastruktur Komunikasi#
Di tempat terpisah, Menteri Kominfo juga memberikan semangat kepada Pemerintah Provinsi Riau untuk meneruskan membangun infrastruktur komunikasi. Karena sejauh ini pihaknya juga akan melanjutkan proyek strategis nasional berupa pengadaan Base Transceiver Station (BTS) 4G untuk menjangkau jaringan komunikasi daerah.
Dalam kunjungan kerja selama dua hari ke Riau Kamis dan Jumat (24/25/8), Pemerintah RI, tegas Menkominfo akan menggelontorkan kembali dana untuk melanjutkan proyek tersebut, meski proyek BTS 4G itu masih diusut penyidik Jampidsus Kejaksaan Agung. Beberapa orang bahkan sudah menjadi tersangka, termasuk mantan menteri Johnny G Plate.
Kehadiran proyek BTS 4G, lanjutnya, untuk mengatasi desa dan kelurahan di wilayah 3T yang tidak terjangkau sinyal internet 4G. Namun, dalam perjalanannya proyek ini berujung mangkrak karena perusahaan konsorsium tidak sanggup lagi mengerjakan sesuai kontrak yang disepakati. Berdasarkan penyidikan, proyek tersebut ditaksir merugikan negara sebesar Rp8 triliun dari Rp 10 triliun yang dianggarkan.
Menurut Budi Arie, bagaimanapun untuk mewujudkan Indonesia yang maju, maka harus dimulai dari desa terlebih dahulu. Karena itu infrastruktur digital juga punya peranan untuk mendukung kemajuan desa tersebut.
Gubernur Riau (Gubri), Syamsuar, pada kesempatan itu, sangat mengharapkan Menteri Budi Arie mendukung pembangun infrastruktur telekomunikasi di wilayahnya. Karena hingga saat ini masih ada daerah di Riau yang blank-spot dan low-signal.