Menko Luhut Ajak Negara-Negara Kepulauan Bersatu Hadapi Perubahan Iklim

Top Ten687 kali dibaca

*Laboratorium Bencana*

Menko Luhut mengatakan, jika membicarakan kerentanan dalam menghadapai perubahan iklim, Indonesia bisa dikatakan sebagai laboratorium bencana alam.

“Tahun lalu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 1589 bencana alam di seluruh Indonesia. Sejak Juli 2018, tercatat 289 kebakaran, kekeringan, angin puyuh, banjir, gempa bumi dan letusan dalam satu bulan itu. Karena perubahan iklim mempercepat laju bencana alam, mungkin saja jumlah dan biaya dari peristiwa ini meningkat. Karenanya, kami berharapa negara-negara pulau dan negara kepulauan bisa duduk bersama-sama dan mencari solusi yang disesuaikan dengan tantangan negara-negara kita yang unik ini,” terangnya.

Ini bisa menjadi tempat untuk menghasilkan ide-ide baru, dikumpulkannya sumber daya bersama, dan mempertemukan persamaan kita.
Pertemuan ini dihadiri oleh utusan dari 14 negara peserta antara lain Presiden Palau Tommy Remengesau, Menteri Perikanan Fiji Semmy Korollavesau, Sekjen Kementerian Luar Negeri Federasi Micronesia, Menteri Ekonomi Kelautan Mauritius Premdut Koonjoo, serta utusan dari Selandia Baru, Bahrain, Timor Leste, Singapura, Irlandia dll.

Para utusan negara-negara peserta menyambut baik akan rencana diadakannya deklarasi bersama di Manado dan berharap hasil konferensi tersebut bisa membantu mereka mengadapi tantangan alam seperti perubahan iklim.

*Biro Informasi dan Hukum*
*Kemenko Bidang Kemariritiman*

Baca Juga:  Kiki , Pelajar SMKN 2 Rantau Prapat Ini Merupakan Harapan Keluarga Menuju Masa Depan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.