Manado, Lintas10.com – Di era digital, penggunaan media sosial tidak hanya merambah kehidupan sosial namun juga memengaruhi kehidupan prajurit TNI AD beserta keluarganya.
Hal tersebut disampaikan Ketua Tim Sosialisasi Dinas Penerangan Angkatan Darat (Dispenad) Kolonel Arh Saptarendra kepada personel Kodam XIII/Mdk di Aula Makodam, Manado, Sulut, Selasa (23/10/2018).
Menurut Pamen yang akrab dipanggil Sapta ini, bahwa pergeseran paradigma teknologi informasi dan komunikasi berkembang dwbgan cepat.
“Pertukaran informasi di berbagai media demikian cepat dan menjadikan dunia yang luas ini seperti tanpa batas,” katanya seraya menambahkan bahwa dengan adanya handphone, komputer, dan jaringan internet segalanya menjadikan mudah dan murah.
Menurut Sapta, pengaruh teknologi telah merambah dalam sendi-sendi kehidupan prajurit, bahkan media sosial yang saat ini marak menjadi suatu ancaman dalam mendegradasi tata nilai dan sistem kehidupan prajurit.
“Tidak hanya terkait prajurit saja, namun juga keluarga yang berada dalam sistem kehidupan kita, sehingga apa yang dilakukan oleh kita dan anak istri pun menjadi hal yang tidak terpisahkan dalam membangun postur kita sebagaimana jati diri prajurit TNI,” jelasnya.
“Terkadang atau bahkan seringkali kita lalai, bahwa apa yang dilakukan dalam kehidupan keseharian, tidak berpengaruh terhadap diri kita dan keluarga namun juga berimplikasi kepada institusi yang senantiasa kita junjung ini,” tambah Sapta.
Dalam kesempatan tersebut, Sapta juga menjelaskan tentang berbagai contoh penggunaan media sosial yang tidak hanya membahayakan prajurit secara individu tapi juga terhadap institusi TNI AD.
“Patut diingat, menjelang pesta demokrasi ini, kita harus lebih bijak dalam menggunakan media sosial, karena saat ini banyak akun-akun milik anggota dan keluarga kita yang disalahgunakan untuk kepentingan kelompok tertentu dan dampaknya bisa menggerus kepercayaan publik akan netralitas TNI AD,” jelas Sapta.
