Ambon, Lintas10.com – Nama Matheos Berhitu sudah tidak asing lagi terdengar khususnya di wilayah Ambon.
Pelari asal Ambon kelahiran 04 Desember tahun 1972 tersebut merupakan pelari pertama yang berhasil menjuarai perlombaan lari Ultra Lintas Sumbawa 320 Km, yang dimulai dari Poto Tano, Kab Sumbawa Barat, pada 2016 lalu.
Matheos Berhitu merupakan salah satu atlet binaan Kodam XVI/Pattimura sejak Pangdam Mayjen TNI Doni Monardo hingga sekarang Pangdam Mayjen TNI Suko Pranoto.
Atlet yang memulai karir berlari sejak 1988 ini menikah dengan Fien Berhitu (50 tahun) sejak tahun 1993. Dari pernikahannya dengan Fien Berhitu, mereka dikaruniai 4 orang anak. Anak pertama bernama Hengki Berhitu sekarang berdinas di Grup III Komando Pasukan Khusus (Kopassus) berpangkat Serda, anak kedua bernama Teti Berhitu, anak ketiga bernama Like Berhitu, saat ini kuliah di STIKES Pasapua dan anak terakhir Roland Berhitu, masih duduk di kelas 11 SMA 12 Ambon.
Menjadi pelari jarak jauh (ultra) merupakan hobi sekaligus pekerjaan sampingan. Sehari-harinya Ia bekerja sebagai supir angkot kurang lebih selama 18 tahun sejak tahun 2000 hingga sekarang. Dirinya menjadi seorang supir angkot jurusan Alang-Ambon. Dia menyadari menjadi supir angkot tidak akan bisa mencukupi kebutuhan hidup keluarga. Akhirnya dia memutuskan mengikuti kejuaraan-kejuaraan lari.
Kejuaraan pertama yang diikuti Matheos yaitu Kejuaraan lari di Manokwari pada tahun 1988 dalam rangka memperingati Hari Kejaksaan. Semenjak itu dia semakin terpacu dan termotivasi untuk mencoba mengikuti kejuaraan-kejuaraan lari lainnya. Pada Tahun 2016 lalu, dirinya pernah dinobatkan sebagai “Duta Lari Indonesia Bagian Timur” yang meliputi wilayah Maluku, Sulawesi dan Papua. Suatu kebanggaan tersendiri bagi dirinya dan juga keluarga.