Lintas10.com, SIAK- Warga yakin banyaknya bisnis minimarket sejenisnya bukan hanya menghancurkan bisnis pedagang – pedagang usaha kecil masyarakat seperti Ruko dan warung kios lainnya.
Menurut warga kehadiran dua minimarket sejenis bukan hanya menghancurkan mata pencaharian pedagang kecil di sekitarnya.
“Memang benar ada serapan tenaga kerja, Tapi apa dengan hanya 3-4 orang saja pekerja dan kemudian masyarakat kecil harus mati pencahariannya,”Ungkap Imah, salah satu pemilik toko kelontong pedagang kepada wartawan di Siak selasa(1/6/2016).
Selain itu, Yanto yang mempunyai usaha kelontong juga mengatakan para pedagang kecil perlu perlindungan dari pemerintah. Paling tidak regulasi yang jelas tentang jumlah mendirikan minimarket.
“Paling tidak perlu adanya aturan jumlah mendirikan toko, janganlah lebih dari dua, 1 indomart, 1 Alfamart cukuplah,”ujarnya.
Ia juga menambahkan warga sekitar mungkin dapat dengan mudah memperoleh barang kebutuhannya dengan membeli di Alfamart, karena lebih lengkap. Dengan hadirnya Alfamart lagi di Siak, bisa ditebak nantinya akan berdiri sejenisnya (indomart) bila ada tempat. Sehingga maraknya minimarket seperti itu perlahan-lahan akan mematikan usaha kecil yang warga dirikan,
”Warga mungkin dapat dengan mudah memperoleh barang kebutuhannya sebab disana lengkap, bisa ditebak, satu sejenisnya pasti akan membuka lagi kalau ada tempat, entahlah siapa yang menikmati usaha tersebut,” kata Yanto.
Hal senada pun diungkapkan Rani selaku pedagang harian, mengalami penurunan omset akibat hadirnya ritail tersebut.
“Semenjak adanya minimarket pendapatan menurun, sebenernya keberatan jugak mbak dengan semakin tambahnya minimarket semacam itu,”ungkap Rani.
Menanggapi terkait bisnis ritel yang ada di kecamatan Siak kepala Badan Penanaman Modal Pelayanan Peizinan Terpadu kabupaten Siak Heriyanto mengatakan ini memang tidak ada masalah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena siak termasuk daerah wisata yang di datangi wisatawan daerah maupun internasional.
“Kita tidak menghalangi orang mau berusaha di kabupaten Siak, karena Siak termasuk daerah wisata yang datangi oleh wisatawan, jadi nanti kita juga akan malu jika tidak ada ruko yang bermodern,” ungkapnya. (fai)