Ia meminta Pertamina membuat rumusan yang lebih terintegrasi dalam melaksanakan pengawasan alur distribusi. Ia mengakui Pertamina telah melakukan inventarisasi permasalahan elpiji. Hanya saja, menurut Muhamad, hal itu ternyata masih tidak sejalan dengan realitas di lapangan yang belum memuaskan.
“Karena secara nyata, harga distribusi yang diserahkan ke agen telah membuat konsumen mendapatkan Elpiji yang lebih mahal,” ungkapnya.
Lanjutnya, untuk Pengawasan harus tetap ada. Dimana ini untuk menghindari penyimpangan dan harga yang tidak sesuai ketentuannya tersebut,” tambahnya. (Fathul Ridhoni)