Rantauprapat,lintas10.com- Beberapa Tahun terakhir ini peredaran Narkoba sungguh sangat mengkhawatirkan,sampai-sampai Negara mencetuskan Darurat Narkoba di Indonesia.
Aparat dari Kepolisian dan Penegak Hukum lainnya sungguh sudah sangat maksimal melakukan penangkapan terhadap Bandar,Kurir dan bisa mengungkap lokasi penyimpanan bahkan pembuatannya.
Namun hal itu masih saja terjadi bak “jamur bertumbuhan dimusim hujan, patah.satu tumbuh seribu”.
Banyak Oknum Pejabat,Oknum Ketua lembaga atau oknum lainnya yang mendeklarasikan diri, berantas Narkoba,Siap tes urine dan membentuk lembaga yang mengajak para korban,pemakai agar di rehap.
Menanggapi Hal itu SM Rambe angkat bicara dan bukan berarti menuding atau menyudutkan Oknum tertentu yang terkesan pen citraan.
Namun SM Rambe salah seorang Wartawan Labuhanbatu yang pernah menjadi korban teror Gembong Bandar Sabu dan gerombolannya sangat menyayangkan belum ada oknum Pejabat,Oknum Aparat,Oknum Penegak Hukum lainnya secara bersama-sama berseru “,kita harus berani tunjuk, itu dia bandar besar nya,disana gudangnya,disana pabriknya,disana transaksinya”.
Ironisnya, di Kabupaten Labuhanbatu Rantauprapat,.selama ini banyak orang susah,pemakai,kurir,bandar kecil, yang lebih dominan ditangkapi.Sedangkan Bandar Besar,bahkan yang sudah jelas-jelas Masuk Daftar Pencarian Orang Pihak Kepolisian masih bebas berkeliaran tanpa hambatan.
“Sampai kapan pun takkan ada habisnya pemberantasan Narkoba,bila cuma Pemakai,Orang Susah yang dijadikan kambing hitam, ditangkap dan dimasukkan Penjara,” ujarnya.
“Jangan lah kita semakin menyakiti orang yang susah dan menghakimi mereka karena ulah kelakuan mereka yang salah jalan.Seharusnya mari secara bersama-sama kita ajak dan paksa mereka per dalam Ilmu Agama,ajak berbuat kegiatan yang positif dan langsung di praktek kan didukung dengan sarana yang memadai,” katanya.
