Cirebon, lintas10.com – Prakiraan Stasiun Meteorologi Kertajati, Ahmad Faa Iziyn, mengingatkan kepada masyarakat di Wilayah Cirebon, terhadap potensi bencana yang dapat ditimbulkan dari fenomena La Nina yang melanda Pulau Jawa.
Dijelaskan, La Nina merupakan fenomena alam yang terjadi karena meningkatnya suhu permukaan Samudera Pasifik timur dan tengah. Kemudian menyebabkan peningkatan suhu kelembaban pada atmosfer di atas perairan. Hal itu mengakibatkan pembentukan awan dan meningkatkan curah hujan di kawasan tersebut.
Diprediksi BMKG, La Nina di Pulau Jawa, termasuk di Cirebon, akan terjadi dengan kateogri lemah hingga sedang pada bulan Oktober sampai dengan Desember.
Kendati demikian akan meningkatkan curah hujan 20-40 persen dari biasanya, dan puncaknya pada bulan Desember 2020.
“Untuk itu masyarakat harus tetap mewaspadai potensi bencana yang ditimbulkannya. Sebab La Nina akan mengakibatkan curah hujan lebih banyak dari biasanya,” ujar Faa Iziyn, kepada lintas10.com, Selasa (27/10).
Fa Iziyn mengatakan, fenomena La Nina tersebut dapat menimbulkan beberapa bencana hidrometeorologi. Diantaranya banjir bandang, longsor, angin kencang hingga angin puting beliung. Sehingga berpotensi terjadinya banjir bsndang, pohon tumbang, genangan air dan jalan licin.
Dia mengimbau kepada masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan akibat kondisi yang ditimbulkan tersebut. Masyarakat diimbau agar tetap waspada dan berhati-hati. *** (Taufik)