8. Meminta asisten pengawas kejaksaan tinggi sumut melakukan fungsinya atas banyaknya dugaan makelar kasus yang berkeliaran di kejaksaan tinggi sumut salah satunya berinisial R.
9. Jangan jadikan jabatan amanah masyarakat justru menyengsarakan rakyat.
Koodinator aksi demo M Fajar Daulay.SH dalam orasinya menyuarakan dengan lantang yakni adanya pertemuan-pertemuan antara petinggi penegak hukum dengan para petinggi pejabat birokrasi, BUMD serta pengusaha yang diduga berdampak pada permasalahan kasus dugaan korupsi, gratifikasi, pungli jual beli jabatan dan penyalahgunaan wewenang sehingga banyak kasus-kasus yang mengendap lama di meja penyidikan, diantaranya dugaan pungli jual beli jabatan pada kantor Kanwil Sumut yang sedang ditangani oleh pihak kejati sumut dimana laporan terkait jual beli jabatan memberi upeti atas sebuah jabatan, namun semua kasus tersebut terkesan jalan ditempat dan belum ada penetapan tersangka.
Orasi lainnya adanya dugaan korupsi di BUMD PT.Pelindo 1 sumut yang sudah diproses dan sudah dilakukan pemanggilan namun ada keistimewaan dalam penanganan kasus dimana adanya pertemuan silaturahmi oleh oknum kajatisu dengan pihak BUMD PT.Pelindo 1 yang katanya audiensi namun tidak disertai pemberitaan terkait audiensi tersebut.
Pendemo menilai Kepala Kejaksaan Tinggi Sumut Dr Amir Yanto SH MM MH tidak mampu memberantas korupsi-korupsi yang ada di Propinsi Sumatera Utara sehingga massa dalam orasinya meminta agar mundur dari jabatannya, serta mencopot Apidsus dan kasidik dari jabatannya.
Ditengah aksi sempat hadir menghampiri massa pendemo Kasi Penkum Kejatisu Sumanggar Siagian SH MH, namun massa menolak Kasipekum karena yang mereka inginkan hadir adamah kepala kejaksaan tinggi sumut atau Asisten Pidana Khusus untuk menjawab semua tuntutan para pendemo, namun hingga menjelang berakhirnya aksi kajatisu tak kunjung hadir, lantaran massa kesal dan sempat memaksa masuk kedalam kantor kajatisu sehingga sempat terjadi aksi dorong-dorongan antara massa dengan petugas keamanan dari Polsek Deli Tua, namun tidak ada terjadi aksi anarkis sehingga dibawa terik matahari sempat terjadi perdebatan karena massa hendak memaksa masuk untuk melakukan sweeping keruangan pejabat kajatisu, namun rencana tersebut urung dilakukan karena dihalangi oleh Petugas Keamaman yang berjaga-jaga.