LABUSEL, lintas10.com- Puluhan mahasisiwa yang bergabung di Gerakan Mahasisiwa Nasional Indonesia (GMNI) Labuhanbatu Selatan datangi Kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) jalan Simaninggir, Kelurahan Kotapinang, Kabuapten Labuhanbatu Selatan Rabu (10/04/2019).
Puluhan massa yang dikomandoi M Azhari Siregar saat orasi dikawal oleh pihak keamanan dari Polsekta Kotapinang didampinggi SatPol PP, mereka memaksa masuk kekantor Bawaslu untuk ketemu dengan ketua, Namun informasinya sedang tidak berada ditempat.
Rasa kesal massa yang tidak bisa menerobos masuk, pedemo melampiaskan semangatnya dengan membacakan sejumlah tuntutan.
Diantaranya pedemo meminta Bawaslu Kabupaten Labuhanbatu Selatan bekerja secara netral dan menindak pelanggaran yang diatur dalam UU No:7 tahun w017 tentang Pemilihan Umum dan Pengaturan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP) RI No:2 tahum 2017 tentang kode etik dan pedoman prilaku penyelengara pemilihan umum.
Disamping itu massa juga massa juga meminta kepada Bawaslu agar lebih memantau kegiatan-kegiatan yang melanggar dari pendukung Paslon dipileg.
“Intinya libatkan semua pihak yang berkompeten untuk mengawal pesta rakyat 2019 ini”
Komisioner Bawaslu Labusel Ridho Akmal Nasution pada lintas10.com
“Apapun pelanggaran yang kita dapatkan maupun dari pelaporan yang sah, kita akan tidak lanjuti temuan tersebut,”katanya.
Disamping itu tupoksi Bawaslu adalah pencegahan serta Penindakan terhadap pelanggaran pelanggaran tentang Pemilu, jelasnya.
Lebih lanjut lagi Ridho menjelaskan petugas Bawaslu Labusel sangat minim sehingga kami dari Bawaslu terbatas memantau semua pelanggaran yang ada.
“Kami berharap kerja sama dengan masyarakat maupun media sebagai sosial kontrol untuk bersama mengawasi terkait dengan dugaan dugaan pelanggaran pemilu,”katanya.
