“Hal ini penting menjadikan masyarakat Kabupaten Palas yang berbudaya dan menjadi tuan rumah didaerahnya sendiri,”ucapnya.
Dipenghujung, Pjs Bupati Palas membacakan beberapa bait pantun seperti : Pohon jati kuat kayunya, Pohon nyiur tinggi batangnya, Kita gali kesenian melalui Pekan Raya Sumatera Utara, Untuk memajukan budaya Indonesia. Buah rambutan manis rasanya, Di beli dipasar untuk dimakan, Kabupaten Palas banyak seni budayanya, Mari sama-sama kita majukan.
Kemudian Tor-Tor Raja Pamusuk diselenggrakan sebagai pembukaan oleh Pjs Bupati Palas Ir H Muhammad Armand Effendy Pohan MSi, Sekretaris Daerah Palas Arpan Nst, Staf Ahli Bupatisebagai panortor, Asisten 1, 2 dan 3 sebagai bayo-bayo atau pangayapi.
Naposo/Nauli Bulung durasi 10 menit dimulai sesudah persembahan kepada seluruh tamu undangan agar para tamu undangan merasa dihormarti atas kedatangannya pada acara pagelaran seni budaya Kabupaten Palas. Disamping itu, sebagai upaya pelestarian budaya Kabupaten Palas supaya generasi muda mengetahui, memaknai dan memahami isisnya yang telah diwariskan secara turun-temurun dari nenek moyang kita dahulu.
Kesenian tradisional ini perlu selalu dilestarikan tanpa terpengaruh dengan budaya modern yang melanda generasi saat ini, Tor-tor tersebut tidak pudar dimakan usia dan tak luntur dimakan zaman.
Kemudian Pasombu lungun durasi 60 menit, hati kita terkadang meradang, akibat kerinduan yang tak bertepi. Entah kemana kita menjemput kenang-kenangan masa lalu, untuk direkam kembali, ditontin, dilakukan dan dirasakan seperti permainan margala panjang, marsionjap, cacaumro, jambata tapanuli dan markusip sambil berbalas pantun, seru sekali. Tubu anggi pege-pege, Natubu di panyorbuan, Naum soramu pe anggi hubege, Mago lungun tolu bulan.