Mukhtasar mewakili Camat Koto Gasib, menghimbau masyarakat untuk melaksanakan pola hidup bersih dan sehat. Kemudian, pihak keluarga diharapkan bukan hanya berperan dalam pengawasan minum obat penderita saja, tetapi juga berperan dalam mengajarkan hidup sehat.
Karena menurut Mukhtasar, keluarga yang merupakan elemen masyarakat mempunyai peranan penting dalam penanggulangannya. Dukungan lingkungan sosial dan keluarga diharapkan mampu meningkatkan temuan kasus dan membantu kesembuhan penderita dalam pengobatan.
Senada hal itu, kepala UPTD Puskemas Koto Gasib Lili Faujiah, pihaknya jauh-jauh hari membentuk Poskader TB di setiap kampung. Salah satunya sudah terbentuk di Kampung Pangkalan Pisang, artinya dari setiap kader bertugas mencari kasus-kasus baru, sehingga penularan dari TB itu bisa diminimalisir. Pihaknya gencar melakukan TOSS TB (temukan, obati sampai sembuh TB).
Sampai sejauh ini, Puskesmas Koto Gasib menangani 5 pasien kasus TB, sementara kita telah membentuk kader PMO yang merupakan keluarga pasien. Sehingga bisa memantau dan mengawasi penderita TB dalam mengkomsumsi obatnya.
Diharapkan juga, PMO itu bukan hanya dari pihak keluarga pasien, tapi melibatkan semua lapisan masyarakat. sehingga bisa mewujudkan Koto Gasib bebas TB.
Lili berpesan, jika seseorang memiliki TB aktif, hal pertama yang perlu dicatat adalah menjaga kuman dari diri sendiri. Hal ini biasanya memakan waktu beberapa minggu pengobatan dengan obat sebelum tidak menular lagi.
Dijelaskannya, Tujuan PMO untuk memberikan motivasi kepada penderita dan memasastikan obat langsung ditelan oleh penderita, sehingga tidak terjadi putus obat yang akan menyebabkan resistensi obat. Selain itu, Penyakit TB dapat disembuhkan apabila mengikuti pengobatan Selama 6 bulan teratur, tanpa putus obat. (Adv/hms)