Lindungi Laut dari Sampah Plastik, Luhut Berbagi Peta Jalan Program Tri Hita Karana di WEF 2019

Top Ten534 kali dibaca

Davos, lintas10.com- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan mengangkat berbagai isu di sektor lautan dalam rangkaian acara Annual Meeting WEF 2019 di Davos, Swiss. Hal ini disampaikan Menteri Luhut saat mengisi sesinya di acara Workshop on Initiating a Global Insititute and Tri Hita Karana Roadmap for Blended Finance di Indonesia Pavilion Promenade, Kamis (24/1).

“Saya sangat menunggu kesempatan untuk berdiskusi lebih lanjut tentang apa yang bisa kita lakukan, guna melindungi sumber daya alam khususnya di sektor kelautan,” tegasnya.

Ditambahkan Menteri Luhut, sebagai negara kepulauan yang terdiri lebih dari 17,000 pulau, laut merupakan salah satu pusat perekonomian bagi Indonesia. Sehingga isu tentang kelautan adalah isu yang menarik dan penting.

“Sebagai negara kedua terbesar penghasil produk laut di dunia, tidak heran jika sektor industri laut memegang peranan yang signifikan terhadap angka Produk Domestik Bruto Nasional,” jelas Menteri Luhut.

Sektor laut menyerap lebih dari 4 persen jumlah total tenaga kerja di Indonesia. Laut juga merupakan kunci utama akses pemenuhan kebutuhan protein bagi jutaan orang, sektor wisata yang kuat, sumber utama industri budi daya air, dan juga menjadi rumah untuk jutaan orang.

Seperti negara-negara lainnya, Indonesia melihat berbagai tantangan terhadap laut, salah satunya adalah isu plastik di lautan. Belum lagi bencana alam yang belakangan kerap terjadi juga memberikan efek terhadap komunitas lautan di Indonesia, salah satunya adalah bencana tsunami yang belum lama terjadi di Selat Sunda, Indonesia.

“Saat ini Indonesia melakukan banyak hal untuk melindungi laut dari sampah plastik, salah satunya dengan gerakan Tri Hita Karana for Clean Bali, dimana penggunaan plastik sekali pakai dilarang sejak bulan Juni,” lanjut Luhut.

Baca Juga:  DP3AP2KB Bersama Dinas Kesehatan Siak Gelar Pelayanan KB Gratis, ini Jadwalnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.