Lintas10.com (SIAK) – Putra Siak yang juga dikenal sebagai tokoh nasional Letnan Jendral Purnawirawan Syarwan Hamid mengaku curiga terhadap manajemen Badan Operasi Bersama (BOB)- Bumi Siak Pusako (BSP) – Pertamina Hulu salah satu BUMD yang dipercaya mengelola sumur minyak CPP Blok. Pasalnya selama perusahaan itu berdiri komisarisnya tidak pernah ganti.
Kekesalan itu disampaikan di hadapan ribuan masyarakat yang menghadiri kampanye dialogis pasangan Suhartono-Syahrul di Taman Tualang Tuah Sekawan Kabupaten Siak, Rabu (25/11/2015).
“Saya kecewa dengan management BOB, dari pertama bediri komisarisnya belum pernah diganti, ini menunjukkan indikasi penyelewengan. Saya akan bentuk tim untuk mengaudit BUMD itu,” kata Syarwan Hamid di hadapan ribuan masyarakat Tualang.
Selain itu, BOB dinilai tertutup, terbukti masyarakat tidak mengenal struktur management. Ditambah lagi masyarakat sulit mendapatkan informasi hasil produksi atau lifting dari sumur minyak perusahan BUMD itu.
Mantan Mentri Dalam Negri itu menjelaskan, saat pertama blok CPP itu direbut BOB, lifting minyak mencapai 40 ribu barel per hari, sementara sekarang informasi yang kita dengar hanya keluhan cendrung menurun bahkan hanya 14 rb barel perhari. “Turunya terlalu drastis, masyarakat berhak mempertanyakan,” tegas putra kelahiran Kampung Pusako, kecamatan Pusako itu.
“BUMD itu juga milik masyarakat Siak, sebagai masyarakat saya punya hak untuk melakukan audit, tentu dengan menggandeng lembaga professional,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Humas BOB Evi saat dikonfirmasi melalui telephon celuler, Kamis (26/11/2015) menjelaskan bahwa di BOB tidak ada jabatan Komisaris di level pimpinan.
“Jabatan Komisaris itu adanya di BSP, kami tidak ikut campur. BOB hanya sebagai operator, sebagai pekerja teknis pelaksana di lapangan,” kata Epi.
I like the helpful information you provide in your articles.
I will bookmark your weblog and check again here regularly.
I am quite certain I will learn plenty of new stuff right here!
Best of luck for the next!