“Pangkat dan jabatan merupakan amanah. Saya ingin membayar doa dan perjuangan orang tua selama ini dengan pengabdian terbaik kepada bangsa dan ini yang dapat saya lakukan,“ pungkasnya.
Secara terpisah, saat dihubungi melalui telepon, Kopka M. Tauchid yang sehari-hari berdinas di Brigif Para Raider 17/Kujang Divif 1 Kostrad mengatakan, bahwa keberhasilan yang diraih anaknya itu merupakan berkah sekaligus amanah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Di awalnya M. Tauchid sempat pesimis, dan berpikir apakah anak Kopral bisa lulus ketika mengikuti seleksi menjadi calon Perwira TNI AD (Akmil).
”Akhirnya keraguan itu pun berhasil ditepis, ketika Bagas dinyatakan lulus jadi Taruna Akmil dan dilantik menjadi Letnan Dua (kecabangan) Kavaleri,” ujarnya dengan nada gembira di ujung telpon.
Penyampaian M.Tauchid juga diamini sang istri, Siti Basiroh, bahwa motivasi anaknya untuk mengikuti seleksi begitu tinggi.
“Saking bersemangatnya, tak jarang Bagas menghabiskan waktu bermainnya hanya untuk belajar dan belajar. Tanpa disuruh untuk belajar,” ungkap Siti Basiroh, Kamis (1/8/2019).
“Bagas selalu disiplin dalam mengatur waktu. Tahu kapan waktu belajar dan rutin membina latihan fisik di areal lapangan Brigif Kujang,“ urainya.
Bagi ibu yang kesehariannya mengajar di TPA ini, anaknya merupakan pribadi yang tahu betul keadaan orang tuanya.
“Jarang sekali meminta uang jajan, apalagi hanya sekadar untuk jalan-jalan. Lebih banyak waktunya dihabiskan untuk membaca dan belajar,” tuturnya.
Sumber: Penrem 052/Wkr
Editor: Benz