SIAK, lintas10.com- Zu’udiya Aroyani tak canggung mendongeng dihadapan Bupati Syamsuar, Selasa (18/4/2017) di Taman Baca Afrita Dara. Bupati dua periode itu tampak sesekali menganggukkan kepalanya sambil tersenyum dan bertepuk tangan, mendengarkan kisah Tuanku Tambusai yang disuguhkan siswi SD itu.
Gadis cilik, cucu dari pendiri pondok pesantren di Dayun itu, merupakan salah seorang peserta dalam lomba berpidato berbahasa melayu dan mendongeng yang ditaja oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip kabupaten Siak. Meski tampil dengan baik, Diya mengaku sedikit grogi ketika tampil di hadapan Bupati Siak itu.
Meski baru belajar, Diya mampu tampil dengan apik dan luwes mendongeng kisah seorang pejuang tangguh dari tanah Rokan itu. Hal tersebut membuat hadirin tamu undangan berdecak kagum oleh kemampuan yang dimilikinya.
Sebelumnya, Plt Kadis Perpustakaan dan Aset Wan Fazri Auli mengatakan, melalui kegiatan ini dapat mengasah bakat dan kemampuan peserta, serta dapat menumbuh kembangkan semangat dan motivasi budaya membaca, khususnya mengenai cerita rakyat.
Selain itu kata Wan Fazri, kegiatan ini juga untuk membudayakan bahasa melayu agar tidak terlupakan dan bentuk tanggungjawab kita sebagai orang melayu. Sehingga diharapkan bahasa melayu akan kembali muncul ditengah-tengah masyarakat.
Wan Fazri menjelaskan, melalui ajang ini pihaknya menjaring beberapa peserta yang berbakat untuk diadu kembali ditingkat provinsi maupun nasional. Dalam hal ini, pihak penyelenggara menerjunkan tim juri dari dinas dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dan dinas Pariwisata serta Dinas Perpustakaan dan Aset sendiri kabupaten Siak.
Dikatakannya, sebanyak 84 orang peserta mewakili kecamatan-kecamatan se Kabupaten Siak, dan berlangsung selama dua hari. Adapun kriteria penilaian lomba pidato dan mendongeng tingkat SD hingga SMA dan umum, antara lain pidato kesesuaian isi dengan tema, sistematikan penulisan, bahasa yang baik dan benar, pidato bahasa melayu yang baik, improvisasi, ketepatan waktu dan lain-lain.