Sementara itu, Sigit Setyawan Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) menyampaikan setiap harinya TPA Jabon menerima 460 Ton sampah perhari. TPA Sanitary Landfill direncanakan mulai beroperasi tahun 2020 kemarin karena sebab adanya pandemi itu berdampak pada penyelesaian konstruksi Sanitary Landfill.
“Tiap hari sampah yang masuk di TPA Jabon sebelum pandemi 460 Ton. Sementara itu operasional Sanitary Landfill yang direncanakan mulai beroperasi bulan Juni 2020 mundur akibat adanya pandemic Covid-19. Ini karena TPA Sanitary Landfiill dibangun dana dari Jerman, tenaga ahlinya juga dari Jerman dan peralatannya juga diimport dari Jerman. Dengan adanya lockdwn di Jerman berpengaruh pada progres penyelesaiannya,” kata Sigit.
“Direncanakan desember 2021 ini sanitary Landfill sudah selesai,” tambahnya.
Sigit menjelaskan, antara Juni 2020 sampai Desember 2021 ini berpengaruh pada pengelolaan TPA Jabon. Penumpukan sampah di TPA Jabon diakibatkan karena sampah dari langsung diangkut ke TPA tanpa melalui pengolahan atau pemilahan terlebih dahulu.
“Kami mengevaluasi semua TPS yang masuk ke TPA itu kita evaluasi. Evaluasinya sesuai dengan kebijakan DLHK bahwa semua sampah yang masuk dari TPS harus dilakukan pemilahan, harus dilakukan pengurangan sampah untuk mengurangi volume sampah di TPA Jabon,” tambahnya. (Ir/Kominfo).