lintas10.com-Banjarnegara – Wachyu Hidayat (38) tidak menyangka bisa lolos menjadi wakil rakyat di DPRD Banjarnegara. Berdasarkan hitungan internal partai, pria yang bekerja sebagai kuli salak ini mampu meraup 2268 suara di Dapil 1 Kabupaten Banjarnegara.
Ditemui di tempat pengepakan buah salak di Desa Pakelen, Kecamatan Madukara, Banjarnegara, Dayat begitu ia akrab disapa menceritakan pengalamannya saat memberanikan diri maju menjadi salah satu Caleg dari PDIP. Jangankan orang lain, ia beserta istri mengaku sampai tidak percaya jika dirinya mendapat kursi di DPRD Banjarnegara periode 2019-2024. Sebab, dalam pencalegan, Dayat mengaku tidak ‘pede’ lantaran tidak punya banyak uang.
“Uang saya tidak banyak, bahkan untuk mencetak alat peraga kampanye dibantu sama teman-teman alumni SMP. Dan untuk kebutuhan sehari-hari dibantu teman-teman sesama pekerja di pengepakan salak,” ujarnya, Sabtu (27/4/2019).
Warga Desa Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara ini menuturkan, bekerja sebagai kuli salak, rata-rata berpenghasilan Rp 30 ribu sampai Rp 40 ribu per hari. Tergantung banyak dan sedikitnya salak yang dikerjakannya.
Wachyu Hidayat, kuli salak lolos jadi anggota DPRD Banjarnegara.Wachyu Hidayat, kuli salak lolos jadi anggota DPRD Banjarnegara. Foto: Uje Hartono/detikcom
Setiap harinya yang dikerjakan mulai dari bongkar muat salak, hingga menyortir salak sebelum dikirim ke berbagai kota.
“Tetapi jam kerjanya sore sampai tengah malam. Dan siangnya saya aktif di partai untuk mengurus kantor sekretariat,” tuturnya.
Ia mulai aktif di PDIP sejak tahun 2014 lalu, setelah pulang merantau bekerja di Sumatera. Saat itu, Dayat mengaku ditawari oleh ketua DPC PDIP untuk mengurus kantor sekretariat di Banjarnegara.