“Sangat mengapresiasi sikap pimpinan DPRD yang menjadwalkan pemanggilan perusahaan dan Disnaker Pelalawan,” katanya Chandra juga menghimbau berbagai pihak terkait untuk melakukan peran aktif membuka tabir di balik tragedi Sungai Segati itu.
“Selain DPRD, Disnaker, kita harap pihak kepolisian mendalami kasus ini secara transparan, pun dengan organisasi Serikat pekerja, apakah ada potensi potensi pelanggaran lainnya dilakukan oleh anak perusahaan RAPP itu,”himbaunya.
Tragedi Sungai Segati yang memakan korban karyawan PT NWR itu sudah menjadi berita nasional, penanganannya mestinya harus ekstra oleh semua pemangku kepentingan.
“Penjelasan pihak perusahaan yang mengatakan truk itu milik perusahaan kontraktor tentu tidak bisa di telan bulat bukan. itu kan versi mereka, kebenarannya harus dilakukan penyelidikan oleh kepolisian nantinya, pun kalau benar milik perusahaan kontraktor. Kok bisa di menangkan kendaraan tak sesuai standar angkutan orang untuk membawa karyawan, ini harus di buka secara terang benderang,”tegasnya lagi.
Pernyataan pernyataan humas yang bertolak belakang dari fakta lapangan tentu harus menjadi rujukan bagi pihak pihak yang berkepentingan agar tragedi dibuka secara terang benderang, seperti alasan bahwa karyawan tidak dalam posisi bekerja dan lagi mengantar ke pasar belanja.
“Terkait alasan tidak bekerja terbantahkan dengan pernyataan Kabid Humas Polda Riau yang mengatakan bahwa truk pengangkut karyawan hendak menuju kebun penanaman Akasia, dan pernyataan membawa kepasar perlu didalami kebenarannyaa, karena pasar Segati itu hari Ahad,”beber Chandra.
Chandra Yoga Adiyanto SH, MH itu berharap pihak perusahaan dapat menyampaikan informasi yang benar sesuai fakta di lapangan.