Sementara itu, Wali Kota Adm Jakarta Pusat menguraikan, bahwa terminologi banyak anak banyak rejeki tidak lagi relevan, sebab hal ini berpengaruh terhadap kualitas hidup keluarga.
Wali Kota mengatakan, bahwa angota keluarga yang berjumlah banyak, memiliki potensi besar tidak maksimal dalam pemenuhan kebutuhan dasar hidup jika mereka adalah warga kurang mampu.
“Saat ini kami melakukan pelayanan dasar kepada masyarakat, berupa layanan kesehatan yang terjangkau, pemenuhan sembako, dan pelayanan terpadu yang dapat mempermudah masyarakat untuk membuat surat menyurat,” terang Walikota.
TMKK sendiri akan dilanjutkan ke 8 Kecamatan di wilayah Jakarta Pusat dengan target pada saat penutupan di bulan September nanti sebanyak 2.477 akseptor telah memilih dan terpasang alat kontrasepsi.
Diacara TMKK ini bentuk pelayanan kepada masyarakat berupa pengobatan umum sebanyak 200 orang, pemeriksaan IVA untuk 40 orang ibu – ibu PKK, Persit dan Bhayangkari, pemeriksaan mata dan pembagian kaca mata gratis untuk 100 pasien, pemeriksaan darah untuk 100 pasien dan pemeriksaan gigi untuk 50 orang, Posyandu Balita, Bindu dan Paid, serta pembagian paket sembako dari Arta Graha Peduli.
Dalam kesempatan ini juga diserahkan bantuan berupa ratusan paket sembako, kursi roda, kaca mata baca, alat bantu dengar, pohon produktif, pelayanan akte kelahiran, pelayanan SIM dan pajak kendaraan serta bantuan Usaha Ekonomi Produktif (UEP).
Dalam pembukaan acara, Wali Kota dan pejabat unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) disambut dengan Tarian Selamat Datang, yaitu Tarian Kembang Kipas, kemudian lagu Indonesia Raya, dan lagu Mars Keluarga Berencana (KB) oleh paduan suara Ibu – Ibu Persit Kodim 0501/JP BS dan Bhayangkari Polres Jakpus, serta Ibu – Ibu PKK.