Jakarta, LINTAS10.COM – Semenjak aksi demo pelajar yang dilanjutkan dengan aksi bakar bangunan pemerintah dan rumah warga di Kabupaten Jayawijaya (Wamena) tercatat telah memakan puluhan korban Jiwa.
Situasi di Wamena, Jayawijaya saat ini menurut pantauan di lapangan sudah mulai membaik tetapi masih banyak masyarakat yang trauma dengan kejadian tersebut dan ingin segera keluar dari Wamena.
Ratusan masyarakat terlihat memadati bandara udara setiap harinya untuk mendapatkan tiket pesawat keluar dari Wamena.
Sementara itu, transportasi udara (pesawat) komersial sebagai satu-satunya alat transportasi yang dapat digunakan keluar dari kota, sampai saat ini belum membuka pelayanan.
Konfirmasi awal pada saat terjadi kerusuhan, pihak bandara menutup akses transportasi udara hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Namun, yang terlihat di bandara udara Wamena adalah pesawat milik TNI AD (Hercules) yang dibuka untuk melayani masyarakat secara khusus.
Ketua Pemuda Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Provinsi Papua, Steve R. Elson Mara yang juga mahasiswa S2 Damai dan Resolusi Konflik Universitas Pertahanan saat di hubungi wartawan terkait situasi ini, mengimbau kepada masyarakat Wamena untuk tetap menjaga keamanan diri sendiri dan lingkungan disekitar serta tidak melakukan aktifitas yang dapat menimbulkan kerugiaan bagi diri sendiri.
“Wamena ini kota kelahiran saya, dan kota tempat saya dibesarkan. Saya tumbuh bersama derasnya kali Baliem dan kencangnya angin kurima sehingga membuat saya sangat sedih ketika melihat kota Wamena ini kembali terjadi kejadian berdarah seperti saat ini,” kata Steve Mara, anak Lahir Besar Wamena (LABEWA) ini.
Lanjutnya, dirinya berharap tim terpadu yang menangani kasus Wamena ini cepat resolusi untuk menyelesaikan kasus Wamena, dan para pelaku kejahatan agar segera ditemukan dan dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia. Serta, aktor intelektual di balik peristiwa yang terjadi di Papua ini agar segera di tangkap.