Labuan Bajo – Maritim,lintas10.com- Kementerian Koordinator Bidang kemaritiman (kemenko Maritim) terus mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia kemaritiman. Salah satunya, melalui koordinasi dengan Kementerian Pariwisata, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Balai Taman Nasional Komodo, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) melalui Lembaga Sertifikasi Profesi Pramuwisata Indonesia (Pramindo), Pemerintah Daerah Manggarai Barat dan komunitas diver guide Labuan Bajo, diselenggarakan Fasilitasi Percepatan Kebijakan Sertifikasi SDM Kemaritiman – Uji Kompetensi Pemandu Wisata Selam, Labuan Bajo (23-25 September 2018).
Labuan Bajo telah terpilih sebagai salah satu dari 10 kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN). Sebagai salah satu KSPN, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Labuan Bajo dan Taman Nasional Komodo meningkat secara signifikan. Pada tahun 2016 tercatat 82.000 pengunjung dan pada tahun 2017 tercatat 122.000 penunjung baik lokal maupun mancanegara.
Labuan Bajo adalah pintu masuk ke taman nasional Komodo. Terletak di pertemuan dua samudra, taman nasional Komodo adalah serangkaian pulau berbukit yang dramatis, rumah bagi fosil hidup komodo yang hanya ada satu-satunya di dunia. Labuan Bajo juga diberkati kekayaan alam berupa kehidupan laut yang spektakuler dan beragam, termasuk ikan pari manta dan penyu. Dengan keindahan terumbu karang dan ragam biota laut yang beraneka ragam, lokasi selam di sekitar Labuan Bajo digadang sebagai salah satu dive site terbaik di dunia.
Pemandu wisata selam merupakan ujung tombak pelayanan wisata yang memegang peran penting dari unsur keamanan, keselamatan, lingkungan hidup dan kenyamanan wisata. Karena itu, Kemenko Maritim memandang perlu dilakukan sertifikasi para pemandu wisata selam khususnya agar sesuai dengan standar nasional dan internasional.